Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memperkenalkan pabrik biodiesel skala kecil kepada kalangan usaha kecil menengah (UKM)/industri kecil menengah (IKM) di tanah air. Kepala BPPT, Said D Jenie, di Tangerang, Banten, Selasa, mengatakan, salah satu tujuan untuk memperkenalkan pabrik bio diesel skala kecil itu, yakni, dengan menyelenggarakan pelatihan proses dan rekayasa rancang bangun pabrik biodiesel skala kecil di Puspiptek, Serpong, pada Selasa (13/11). "Workshop ini, memberikan bagaimana merekayasa rancang pabrik itu, yang nantinya dapat diaplikasikan di daerah-daerah," katanya. Ia mengatakan pihaknya sengaja memilih suatu konfigurasi pabrik yang semua komponennya ada di daerah-daerah atau memang yang tersedia di pasar dengan harga cukup murah, agar masyarakat dapat memperolehnya dengan mudah. Di samping itu, pihaknya juga dalam membuat rancang bangun pabrik tersebut, menyediakan berbagai kapasitas produksi dari seribu liter/hari sampai tiga ribu liter/hari. "Untuk pembangunan di daerah sendiri, kita sudah menyiapkan proposalnya. Kita juga membangun di Sumatera Selatan, Lampung dan khususnya di Kalimantan memiliki kapasitas produksi untuk tiga ribu liter/hari," katanya. Sementara itu, Balai Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi (BRDST) BPPT, Soni Solistia Wirawan, mengatakan, acara pelatihan gratis tersebut ditujukan sebagai upaya partisipasi BPPT dalam mendukung Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatkan Bahan Bakar Nabati (BBN). "Dengan memahami cara membuat pabrik bio diesel skala kecil ini, peluang usaha bagi mereka di bidang konstruksi dan manufaktur peralatan pabrik biodiesel akan semakin besar juga. Sehingga bermanfaat dalam meningkatkan kemandirian energi dan menumbuhkan kegiatan ekonomi di daerah-daerah yang memiliki potensi bahan baku biodiesel," katanya. Dalam pelatihan kali ini, sebanyak 40 orang yang berasal dari kalangan industri kecil/menengah dan koperasi, mengikuti pelatihan dan mereka berasal dari Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan sejumlah provinsi lainnya. "Mereka ini diharapkan dapat menjadi pionir dalam industri peralatan pabrik bio diesel di daerah masing-masing," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007