Serang (ANTARA) - Jabang bayi laki-laki dengan berat 2,6 kg, anak pertama dari pasangan Surya dan Sunita, warga Kampung Pasir Asem, Desa Katulisan, Kecamatan Cikeusal, Serang, Banten, lahir dengan kondisi jantung menonjol keluar pada bagian dada sebelah kanan tubuhnya, sehingga detak jantungnya kelihatan dari luar. Bayi yang lahir tidak normal tersebut sebelum dibawa ke RSUD Serang pada Senin malam kemarin, sempat ditangani oleh dukun beranak (paraji), dan saat ini bayi yang juga ada kelainan pada rahang dan mulutnya itu masih dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Serang dengan kondisi baik dan stabil. "Rencananya dalam waktu dekat akan dirujuk ke RS Harapan Kita atau RSCM untuk menjalani operasi karena di RSUD Serang peralatannya belum ada," kata dokter spesialis anak yang menangani bayi itu di RSUD Serang, dr. Argo Pribadi, Selasa. Menurut Argo, bayi laki-laki yang lahir dengan panjang sekitar 40 cm dan berat badan 2,6 kg tersebut mempunyai kelainan yang sangat mencolok, yakni pada jantung dengan posisi menonjol ke luar sekitar 4-5 cm (extovicor). Kasus seperti ini merupakan yang pertama kalinya terjadi di RSUD Serang. Penyebab kelainan pada bayi, kata Argo, sebagian besar disebabkan karena adanya kelainan genetik atau ada faktor pencetusnya, seperti lingkungan atau makanan yang mengandung zat kimia yang dialami oleh orang tua atau ibu bayi saat mengandung. Argo menambahkan selain mempunyai kelainan pada jantung, bayi tersebut juga mempunyai kelainan pada bibir dan langit-langit mulutnya yang terbelah (Labium Palatosis). Namun demikian bayi itu kini masih dalam kondisi stabil dengan detak jantung normal 140/menit. Karena RSUD Serang belum mempunyai peralatan canggih untuk menangani operasi bayi ini, pihaknya hanya melakukan perawatan supaya kondisi bayi tetap stabil yaitu dengan memberikan cairan NaCl psyologis pada bagian jantung setiap 15 sampai 30 menit sekali. Menurut rencana, dalam waktu dekat bayi tersebut akan segera dirujuk ke RS Harapan Kita atau ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Sementara itu, menurut orang tua bayi, Surya, kelahiran bayinya pertama kali dibantu seorang dukun beranak atau paraji di kampungnya, namun saat keluar ia kaget dengan kondisi kelainan pada bayinya sehingga ia membawanya ke RSUD Serang. Menurut Surya yang berprofesi sebagai kuli di Pasar Cipinang, Jakarta, sebelumnya ia tidak melihat kelainan-kelainan pada istrinya saat mengandung dan selalu memeriksakan ke puskesmas terdekat setiap satu bulan sekali. Bayi itu lahir dengan lama kandungan sepuluh bulan. (*)
Copyright © ANTARA 2007