Yogyakarta (ANTARA) - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mendapat nomor urut satu saat menggunakan hak pilihnya di TPS 21 Kelurahan Muja-Muju Yogyakarta pada pemilu 2019 setelah menjadi pemilih yang paling awal datang ke TPS, yaitu pukul 07.00 WIB.

Haryadi datang bersama istri dan anak perempuannya. Ketiganya pun kompak mengenakan batik di TPS dengan total pemilih sebanyak 163 orang itu.

Setelah menunggu sekitar 20 menit, Haryadi dan keluarga pun masuk ke tempat pemungutan suara untuk memperoleh lima jenis surat suara. Setelah memastikan seluruh surat suara dalam kondisi baik, ketiganya pun menuju bilik suara.

Ketiganya membutuhkan waktu sekitar tiga menit untuk menentukan pilihan dan kemudian memasukkan surat suara ke kotak suara sesuai dengan warna dan tidak lupa mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda sudah menggunakan hak pilih.

“Saya harap, seluruh warga yang sudah memiliki hak pilih bisa menggunakan hak suaranya. Jangan takut, jangan ragu-ragu untuk datang ke TPS karena ada jaminan keamanan,” kata Haryadi usai mencoblos.

Karena jumlah surat suara yang harus dicoblos pada Pemilu 2019 ini cukup banyak, lima lembar, Haryadi pun berpesan kepada pemilih agar sabar dan berhati-hati saat mencoblos agar suara yang diberikan tetap dianggap sebagai suara sah.

“Doa saya, marilah kita ciptakan pemilu yang aman, lancar dan tertib. Pemilih berdaulat, negara kuat. Slogan itu sangat cocok untuk menggambarkan pesta demokrasi ini,” katanya.

Sedangkan untuk jaminan keamanan, Haryadi mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait yaitu TNI dan kepolisian untuk memastikan agar kondisi Kota Yogyakarta tetap kondusif.

Haryadi memilih mencelupkan jari telunjuknya ke tinta pemilu. “Jangan diartikan macam-macam. Sesuai ketentuan, bisa menggunakan jari apa saja. Saya pilih telunjuk biar mantap,” kata Haryadi yang juga disetujui oleh istrinya Tri Kirana Muslidatun yang juga memilih mencelupkan jari telunjuknya.

Ia menyebut, sudah berdiskusi dengan Bawaslu terkait pilihan jari yang boleh dicelupkan ke tinta pemilu dan Bawaslu mengatakan bahwa pilihan jari tersebut tidak dilarang.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Yogyakarta Hidayat Widodo mengatakan, belum memperoleh laporan terkait munculnya kendala dalam penyelenggaraan pemilu di Kota Yogyakarta secara detail. “Dari laporan persiapan, semua siap. Harapannya, pemilu bisa berjalan dengan lancar dan aman,” katanya.

Pada Pemilu 2019, jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 309.469 pemilih yang tersebar di 1.373 TPS.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019