Jakarta (ANTARA News) - Bursa regional kembali menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), yang menutup sesi pagi, Selasa, melemah 1,42 persen akibat munculnya kecemasan krisis subprime mortgage di AS dapat mengancam perekonomian global. IHSG sesi pagi ditutup turun 37,924 poin menjadi 2.633,978 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan pertama, melemah 10,720 poin (1,82 persen) ke posisi 578,843. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, mengatakan belum berakhirnya dampak dari krisis `subprime mortgage` yang berdampak pada anjloknya bursa AS yang diikuti regional masih menjadi penekan indeks BEJ. "Kondisi ini belum dapat diketahui sampai kapan akan berakhir, karena banyak perusahaan AS yang kinerjanya menurun akibat krisis ini," katanya. Anjloknya bursa AS dengan indeks Dow Jones, Senin malam, yang ditutup turun 55,19 poin (0,42 persen) menjadi 12.987,54 langsung diikuti bursa kawasan Asia, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi melemah 493,90 poin (1,79 persen) ke posisi 27.171,83 menjadi sentimen negatif perdagangan saham di BEJ. Kondisi ini telah membuat sebanyak 100 saham mengalami penurunan dibanding yang naik 58, sedangkan 41 stagnan dan 207 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin melemahnya saham Aneka Tambang Rp300 menjadi Rp4.225, Bumi Resources turun Rp350 ke posisi Rp4.800, Jasa Marga terkikis Rp25 ke level Rp2.025, Telkom anjlok Rp250 ke harga Rp10.750 dan Pertambangan Batubara Bukit Asam turun Rp600 menjadi Rp10.450. Volume perdagangan mencapai Rp2,733 miliar saham dengan nilai Rp4,356 triliun dari 43.878 kali transaksi. (*)

Copyright © ANTARA 2007