Banda Aceh (ANTARA News) - Dua ekor harimau Sumatera yang diduga sebagai pemangsa manusia dan sudah dikurung dalam kerangkeng kini menjadi tontonan gratis masyarakat di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Setiap hari ratusan warga Kota Banda Aceh dan Aceh Besar memadati kompleks Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Lamteumen Barat, Kecamatan Jaya Baru, menyaksikan kedua harimau tersebut, kata Kepala BKSDA NAD, Andi Basrul, di Banda Aceh, Senin. Ia menjelaskan, dua ekor harimau masing-masing berkelamin betina dan jantan dewasa itu merupakan tangkapan dari Kabupaten Aceh Selatan dan direncanakan dilepas kembali ke habitatnya di hutan. "Kami masih memikirkan dan mencari lokasi tepat untuk melepaskan harimau yang ditangkap beberapa pekan lalu di Aceh Selatan. Kami mengusulkan sebaiknya dilepas kembali ke hutan guna menjaga populasinya," tambahnya. Masyarakat berdatangan secara berkelompok dan pribadi dari berbagai desa hanya menyaksikan dua ekor harimau di kandang besi (kerangkeng). "Kita telah memberikan batas pengamanan sekitar lima meter untuk warga yang menyaksikan harimau tersebut," tambahnya. "Sebagian besar pengunjung adalah anak-anak. Tidak sedikit diantara pengunjung yang mengabadikan (berfoto) menggunakan kamera handphone (HP) seluler dengan latar belakang harimau dalam kandang besi itu," ujar Andi. Tingginya animo masyarakat menyaksikan dua ekor harimau itu telah berdampak kemacetan arus kendaraan di Jalan Cut Nyak Dhien, terutama pada Minggu (11/11) petang. Para pengunjung ada yang datang dari desa terjauh, seperti Kecamatan Seulimeum (Aceh Besar) atau berjarak sekitar 50 kilometer dari Kota Banda Aceh, dengan menggunakan angkutan bak terbuka (pick-up).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007