Bogor (ANTARA News) - Permukaan air di Bendung Katulampa Bogor, Senin sore, berada dalam kisaran normal 30 cm di atas papan mercu (dpm), dengan debit air 11 meter kubik per detik, sedangkan cuaca Kota Bogor sejak Senin siang mendung dan pada sore hari turun hujan. Petugas Pintu Air Bendung Katulampa Bogor, Andi Sudirman, mengatakan bahwa pada Senin pagi hingga siang permukaan air di Bendung Katulampa 40 cm dpm, dengan debit air 22 meter kubik per detik. Kemudian, setelah pukul 12.00 turun lagi menjadi 30 cm dpm. "Kondisi itu masih normal, sampai debit airnya 80 cm dpm. Tapi jika debit air melampaui 80 cm dpm sudah memasuki kondisi waspada," kata Andi Sudirman pula. Menurut dia, pada Sabtu (10/11) malam sekitar pukul 19.00 WIB hingga 20.00 WIB, permukaan air naik menjadi 80 cm dpm, dengan debit air 90 meter kubik per detik, sehingga sudah memasuki kondisi waspada. Kenaikan permukaan air di Bendung Katulampa terjadi karena turunnya hujan di kawasan puncak dan sekitarnya, pada Jumat (9/11) sore serta Sabtu (10/11) sore hingga malam. Menurut dia, meskipun hujan yang turun tidak deras tapi jika terus-menerus melebihi dua jam, maka bisa menaikkan permukaan air di Bendung Katulampa. Debit air yang cukup deras dari Bendung Katulampa, kata dia, sampai ke Jakarta memerlukan waktu sekitar delapan hingga 10 jam. Kalau permukaan air di Bendung Katulampa naik pada Sabtu (10/11) malam, maka air diperkirakan akan tiba di Jakarta pada Minggu (12/11) pagi. Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA News, daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung di Jakarta, seperti di Cawang, Kalibata, dan Kampung Melayu permukaan air mulai naik dan mulai menggenangi rumah warga sekitar, meskipun hanya sekitar 20 cm. Di tempat terpisah, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor, Endang Suprapti, mengatakan bahwa pada Jumat (9/11) dan Sabtu (10/11), curah hujan di Bogor masing-masing 50,6 mm per hari dan 32,5 mm per hari. "Curah hujan itu, berdasarkan hitungan harian masuk dalam kategori normal sampai lebat, sedangkan berdasarkan hitungan hujan yang sedang turun masuk dalam kategori lebat," katanya. Menurut dia, kalau Jakarta saat ini sudah banjir, penyebabnya bukan hanya curah hujan yang tinggi, tapi masih banyak penyebab lainnya, seperti padatnya pemukiman, minimnya permukaan tanah serta dangkal dan sempitnya daerah aliran sungai. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007