Kami tidak bisa menyebutkan jumlah keseluruhan bantuan yang dikasih oleh BUMN karena terlalu banyak diberikan, dan hari ini juga termasuk salah satu BMUN yakni Perum LKBN Antara yang bisa memperdulikan kami disini dengan memberikan bantuan.
Sentani, Jayapura (ANTARA) - Perum Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA Biro Papua menyerahkan beragam bantuan seperti bahan pokok, pakaian, alat rumah tangga, dan kebutuhan lainnya kepada warga korban banjir bandang Sentani, Kabupaten Jayapura.
Beragam bantuan itu diserahkan oleh Kepala Biro LKBN ANTARA Papua Anwar Maga kepada Mustofa Sodik dari Bank BRI Cabang Sentani selaku penanggung jawab posko BUMN untuk Negeri. Bantuan untuk korban banjir bandang Sentani itu lalu diserahkan kepada Pendeta Evi, perwakilan warga korban banjir di Posko BNPB di lokasi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa sore.
Pendeta Evi selaku penerima bantuan kepada ANTARA di Sentani, mengatakan di posko penampungan banjir bandang di lokasi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Provinsi Papua di Sentani banyak bantuan mengalir. Selasa (16/4) ini juga Perum LKBN ANTARA Biro Papua datang membawa bantuan. Menurut dia, sudah banyak bantuan bagi korban pasca banjir dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disalurkan.
"Kami tidak bisa menyebutkan jumlah keseluruhan bantuan yang dikasih oleh BUMN karena terlalu banyak diberikan, dan hari ini juga termasuk salah satu BUMN yakni Perum LKBN ANTARA yang peduli kepada kami dengan memberikan bantuan. Ini sangat luar bisa, dan bantuan ini bisa kami manfaatkan untuk kebutuhan hidup kami di sini," katanya.
Menurut dia, pihaknya benar-benar merasakan berkat Tuhan yang sangat luar biasa, ketika mereka ada dalam masa bencana ini, tidak mengalami kekurangan, berkat Tuhan terus mengalir.
Pendeta Evi mengaku warga pengungsi korban banjir Sentani yang berada di lokasi itu sekitar 327 jiwa dari 70 kepala keluarga (KK). Masih ada yang di luar, mereka tinggal dengan keluarga. Dari 70 KK itu, kata dia, keluarga yang kehilangan rumah sekitar 28 KK.
"Kami bertahan di sini karena kepedulian dari banyak pihak yang terus menopang kami, membantu kami sehingga semua di sini tidak merasa untuk harus pergi ke mana-mana, tetapi memilih tetap tinggal di sini karena memang segala fasilitas dipenuhi," katanya.
Dia mengatakan, warga di pengungsian merasa betah karena menikmati berkat-berkat yang terus mengalir.
Selain posko pengungsian korban banjir, menurut dia, ada juga posko kesehatan di lokasi tersebut. Posko kesehatan itu sudah pasca banjir bandang Sentani hingga kini masih ada.
"Kami bersyukur karena dari ANTARA bisa membuat berita tentang kami dan bisa membawa aspirasi kami. Mungkin memberitakan segala sesuatu dengan musibah banjir bandang, tapi juga bisa membantu warga," katanya.
Evi menyebutkan, warga pengungsi korban banjir yang tinggal di posko mempunyai kerinduan ada rumah layak yang dibangun oleh pemerintah.
"Dan memang sudah mendapat perhatian dari Bapak Presiden Joko Widodo, dan memang sudah ada lokasi tempat di mana rumah kami akan dibangun," katanya.
Ia berharap apa yang digumuli pengungsi warga korban banjir bisa tercapai dengan baik, masyarakat korban banjir akan tinggal di rumah yang layak, kehidupan masyarakat korban banjir dan anak-anaknya ke depan baik.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Perum LKBN ANTARA Biro Papua yang telah memberikan bantuan dan juga langsung kami salurkan kepada penerima di Sentani," kata Mustofa Sodik dari Bank BRI Cabang Sentani.
Mustofa menambahkan, mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan, pihak bank BRI dan penerima mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya semoga Tuhan memberkati dan membalas.
Sementara itu, Kepala LKBN ANTARA Biro Papua, Anwar Maga mengatakan beragam bantuan yang diserahkan berupa beras 99 lima kilo 30 karung, mi instan 10 karton, minyak goreng satu liter tiga karton, pembalut wanita satu karton, sabun mandi satu karton, sabun cuci deterjen satu karton.
Selanjutnya, sampo saset satu karton, gula 500 gram satu karton, pasta gigi satu karton, teh satu karton, susu formula instan satu karton, sikat gigi 40 buah, plastik sampah satu buah, ember 35 buah, handuk 50 lembar, celana pendek 50 lembar, dan air mineral 13 karton.
Banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (16/3) melanda beberapa lokasi di Sentani, Kabupaten Jayapura itu menyebabkan 105 orang meninggal dan 74 orang dilaporkan hilang.
Baca juga: BBPJN Jayapura siapkan Rp20 miliar perbaiki kerusakan akibat banjir
Baca juga: Tim DVI Polda Papua identifikasi jenazah korban banjir Sentani
Baca juga: UI kirim 19 relawan untuk Sentani Papua
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019