Artinya anggota yang mengawal dan petugas yang memikul logistik harus ekstra hati-hati ketika melintas menuju ke TPS tersebut
Kupang (ANTARA) - Sebanyak lima anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, NTT, harus memikul logistik Pemilu ke tempat pemungutan suara (TPS) melewati jalur "berbahaya" akibat tak adanya jalur transportasi menuju ke TPS Hanoai
Kapolsek Lamaknen Ibda Taufan A saat ditemui ANTARA usai mengawal pendistribusian tersebut ke TPS 1 Honain, Kecamatan Lamaknen Selatan Selasa (16/4) mengatakan bahwa untuk menuju ke TPS tersebut memang butuh konsentrasi penuh.
"Artinya anggota yang mengawal dan petugas yang memikul logistik harus ekstra hati-hati ketika melintas menuju ke TPS tersebut," ujar dia.
Sebenarnya kata dia untuk menuju ke TPS itu jaraknya hanya mencapai 3 kilometer saja. Namun, yang mempersulit adalah kondisi medannya saat dilalui.
Ia menambahkan bahwa sebenarnya ada akses jalan menuju ke TPS Hanoai, namun akibat hujan yang besar sejak Desember 2018 hingga Maret 2019 mengakibatkan jalan menuju ke TPS itu terputus total.
"Kendaraan roda empat tak bisa lewat. Kalau pakai motor berbahaya karena takutnya logistik yang dibawa tertiup angin dan jatuh saat dibawa," ujar dia.
Pewarta Antara yang turun langsung meliput pendistribusian tersebut melaporkan bahwa untuk mencapai ke TPS itu, petugas yang mendistribusikan logistik harus turun naik bukit.
Selain itu juga para petugas pendistribusi dan anggota Polisi yang mengawal pendistribusian itu harus melintasi dua sungai, salah satunya adalah sungai yang terjal tebingnya.
Untuk menuju ke lokasi TPS itu, hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, namun harus sepeda motor trail.
Tetapi para petugas pendistribusi tak ingin menggunakan motor, karena khawatir jika jatuh kota suara yang dibawa akan rusak juga.
Iapun berharap agar pelaksanaan Pemilu di Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Timor Leste itu berjalan dengana aman.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019