Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan pengkajian atas upaya pengurangan kemacetan lalu lintas dengan membuka akses jalur TransJakarta di sejumlah titik bagi kendaraan non bus TransJakarta. Berbicara di Balaikota Jakarta, Senin, ia menjelaskan kebijakan yang diberlakukan sementara untuk 30 hari ke depan itu setiap pekannya akan dievaluasi sejauh mana memberikan kontribusi pada penyelesaian masalah kemacetan lalu lintas di ibukota yang semakin parah selama beberapa bulan terakhir ini. "Bila kebijakan itu malah menimbulkan penumpukan kendaraan di lajur TransJakarta, kita tentunya akan ubah dan evaluasi kebijakan tersebut," tuturnya. Prijanto menjelaskan penggunaan lajur TransJakarta untuk kendaraan non bus TransJakarta itu hanya di sejumlah ruas tertentu dengan tetap memprioritaskan bus TransJakarta. "Petugas di lapangan akan mengatur sedemikian rupa, ketika jalur kosong maka kendaraan dapat lewat dan bila ada bus, ya bus yang diutamakan," tegasnya. Ia mengakui kebijakan yang diambil itu merupakan upaya terobosan yang dilakukan oleh Pemprov DKI untuk mengatasi kemacetan dalam jangka pendek. "Bila pola ini gagal, kita akan pikirkan langkah lain yang bisa efektif menyelesaikan masalah itu. Kita juga akan dorong optimalisasi jaring-jaring busway yang sudah ada sehingga warga mau beralih ke TransJakarta," kata Prijanto. Wagub DKI juga menyatakan pihaknya memerintahkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengatur kembali trayek angkutan umum dan pengumpan bagi TransJakarta. Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk mengijinkan lajur Busway koridor I sampai VII dibuka untuk umum. Kebijakan tersebut, akan diberlakukan selama 30 hari, efektif mulai Senin (12/11). Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di ibukota, kita putuskan lajur busway koridor I sampai VII boleh dilewati kendaraan lain, tapi hanya di lokasi dan waktu tertentu, kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. "Kita berlakukan ini selama 30 hari dan setiap minggu akan dievaluasi," kata Fauzi usai rapat koordinasi musyawarah pimpinan daerah (Muspida) dan dinas teknis terkait membahas penyelesaian masalah kemacetan di ibukota pada Jumat (9/11) malam. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007