Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Senin, ditutup turun 1,32 persen terseret anjloknya bursa global. IHSG ditutup turun 35,765 poin menjadi 2.671,902 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 9,198 poin (1,54 persen) ke posisi 589,563. Analisa PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan kepada ANTARA News mengatakan, penurunan indeks BEJ itu dipengaruhi oleh melemahnya bursa global yang didahului oleh bursa AS Wall Street dan diikuti bursa regional. Menurut Krisna, belum selesainya krisis "subprime mortgage" yang diperkirakan memberikan dampak terhadap penurunan kinerja keuangan bank di AS telah memberi sentimen negatif bursa global. Selain mengikuti bursa AS, bursa regional juga mendapat tekanan dari kebijakan pemerintah China yang menaikkan persyaratan pencadangan untuk bank sebesar 50 basis poin menjadi 13,5 persen, efektif 26 November. Sentimen negatif ini langsung menekan bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 yang ditutup 574,48 poin (3,64 persen) ke level 15.197,08 dan bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng anjlok 1.117,67 poin (3,88 persen) ke posisi 27.665,73. Namun turunnya indeks BEJ ini tidak sebesar bursa regional yang sebagian besar turun. "Indeks BEJ tertahan harga saham Jasa Marga yang baru `listing` (mencatatkan saham) dan beberapa saham nikel dan berbasis CPO," kata Krisna. Walaupun sempat tersendat kenaikannya, namun saham Jasa Marga ditutup naik Rp350 untuk berada di posisi Rp2.050. Sedangkan saham unggulan lainnya yang mengikuti jejak Jasa Marga adalah Aneka Tambang menguat Rp50 ke level Rp4.525, Internasional Nickel terangkat Rp4.650 ke harga RpRp110.700, Bakrie Plantations menguat Rp150 ke harga Rp2.400 dan Tunas Baru Lampung naik Rp40 menjadi Rp710. Sementara untuk saham unggulan lainnya mengalami koreksi, seperti Bumi Resources turun Rp200 menjadi Rp5.150, Bank Mandiri melemah Rp70 ke posisi Rp3.325, Telkom tertekan Rp300 ke harga Rp11.000 dan Astra Internasional jatuh Rp1.100 menjadi Rp23.250. Penurunan indeks BEJ ini terjadi karena lebih dominannya saham yang turun sebanyak 145 dibanding yang naik 54, sedangkan 39 stagnan dan 167 tidak aktif diperdagangkan. Volume perdagangan mencapai 4,260 miliar saham dengan nilai Rp7,784 triliun dari 76.654 kali transaksi. Saham Jasa Marga merupakan saham paling aktif diperdagangkan sebanyak 12.715 kali atau menguasai 17,55 persen dari total perdagangan saham di BEJ awal pekan ini.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007