Kairo (ANTARA News) - Mesir menyatakan, Minggu, pihaknya akan membatasi jumlah pengunjung ke makam Firaun remaja Tutankhamun di Lembah Raja-raja menjadi hanya 400 orang saja sehari mulai bulan depan.
Negara itu juga merencanakan akan menutup makam tersebut bagi kunjungan wisatawan untuk waktu yang tak terbatas mulai Mei tahun depan, guna melakukan kegiatan restorasi, Sekjen Dewan Agung bagi Barang-barang Antik Mesir, Zahi Hawass, menyatakan dalam suatu pernyataannya.
"Makam ini menerima banyak pengunjung dan dipandang sebagai salah satu makam Firaun paling terkenal di lembah raja-raja," ujar Hawass, seperti dikutip AFP.
Wajah asli raja Mesir yang masih bocah itu diungkapkan kepada publik untuk pertama kalinya pada pekan lalu sejak dia meninggal dunia pada 3000 tahun silam.
Mumi sang Firaun itu dipindahkan dari sarkopagus-nya di makam itu, di mana penemuannya pada 1922 memicu sensasi internasional, ke ruangan yang suhu udaranya terjaga.
Dengan berada di ruangan yang suhunya terjaga, para pakar berharap mumi akan dapat dijaga kelestariannya dengan lebih baik.
Dinobatkan sebagai Firaun pada usia sembilan tahun, Tutankhamun menjadi terkenal berkat penemuan makamnya dan hartu karun yang ada di dalamnya oleh Howard Carter dari Inggris.
Setiap hari ratusan pengunjung menyaksikan makamnya di Lembah Raja-raja di tepi barat Sungai Nil, kota Luxor, Mesir selatan. Saat para turis berkunjung, masuk bersama mereka segala bakteri, kelembaban dan bahan pencemar lainnya ke dalam makam itu.
"Mumi terancam risiko perlahan-lahan menjadi abu akibat meningkatnya kelembaban ruangan karena banyaknya pengunjung," kata Hawass saat wajah sang Firaun remaja diperlihatkan.
Tutankhamun, Firaun ke-12 dari dinasti ke-18, berkuasa selama 10 tahun. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007