Jakarta (ANTARA) - Saham PT Jasa Marga (JSMR) menahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Senin pagi, untuk tidak turun terlalu tajam akibat anjloknya bursa global. IHSG sesi pagi ditutup turun 55,871 poin (2,06 persen) menjadi 2.651,756 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 14,223 poin (2,38 persen) ke posisi 584,538. Analisa PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya Senin, mengungkapkan penurunan indeks BEJ dipengaruhi oleh melemahnya bursa global yang didahului oleh bursa AS di Wall Street dan diikuti bursa regional. Bursa Wall Street dengan indeks Dow Jones pada Jumat pekan lalu melemah 223,54 poin (1,69 persen) menjadi 13.042,74 dan diikuti oleh bursa regional, terutama bursa Tokyo dan Hongkong. Selain mengikuti bursa AS, bursa regional juga mendapat tekanan dari kebijakan pemerintah China yang menaikkan persyaratan pencadangan untuk bank sebesar 50 basis poin menjadi 13,5 persen, efektif mulai 26 November. Sentimen negatif ini langsung menekan bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 yang melemah 655,99 poin (4,16 persen) ke level 15.115,58 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng sesi pagi ditutup anjlok 1.282,44 poin (4,46 persen) ke posisi 27.500,96. Anjloknya bursa regional yang sebagian besar saham melemah di atas tiga persen ini telah mendorong indeks BEJ untuk turun 2,06 persen. Turunnya IHSG tidak terlalu dalam ini lebih disebabkan "listing" (pencatatan) perdana saham JSMR ke BEJ. Walaupun sempat tersendat kenaikannya, namun ditutup naik Rp340 untuk berada di posisi Rp2040 pada sesi pagi. Sedangkan saham unggulan lainnya yang mengikuti jejak JSMR adalah Aneka Tambang menguat Rp50 ke level Rp4.525 dan Internasional Nickel terangkat Rp4.150 ke harga RpRp110.200. Sementara untuk saham unggulan lainnya mengalami koreksi, seperti Bumi Resources turun Rp200 menjadi Rp5.150, Bank Mandiri melemah Rp100 ke posisi Rp3.300, Telkom tertekan Rp350 ke harga Rp10.950 dan Astra Internasional jatuh Rp1.350 menjadi Rp23.000. Penurunan indeks BEJ ini lebih disebabkan saham yang naik hanya 23 dibanding yang turun sebanyak 152, sedangkan 25 stagnan dan 205 tidak aktif diperdagangkan. Volume perdagangan mencapai 2,313 miliar saham dengan nilai Rp4,754 triliun dari 43.848 kali transaksi. Saham JSMR merupakan saham paling aktif diperdagangkan sebanyak 10.437 kali atau menguasai 27,43 persen dari total pasar saham di BEJ sesi pagi. (*)

Copyright © ANTARA 2007