New York (ANTARA) - Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena pound sterling Inggris mendapat dukungan dari pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt tentang pembicaraan Brexit di dalam negeri.
Hunt mengatakan dalam wawancara dengan BBC pada Senin (15/4/2019) bahwa pembicaraan antara pemerintah Konservatif dan oposisi utama Partai Buruh untuk menemukan konsensus mengenai rencana Brexit lebih konstruktif daripada yang diperkirakan banyak orang.
Dolar AS juga sedikit melemah terhadap euro pada Senin (15/4/2019) karena investor fokus terhadap data manufaktur Eropa pada Kamis (11/4/2019) untuk tanda-tanda bahwa pertumbuhan di kawasan ini membaik.
Meningkatkannya data Eropa kemungkinan akan meningkatkan selera risiko dan mengirim harga-harga ekuitas lebih tinggi, yang pada gilirannya bisa menjadi negatif bagi greenback karena investor mengejar peluang lebih tinggi di tempat lain.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,03 persen menjadi 96,9466 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1304 dolar AS dari 1,1295 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound sterling
Inggris naik menjadi 1,3097 dolar AS dari 1,3077 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7174 dolar AS dari 0,7172 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,02 yen Jepang, lebih rendah dari 112,07 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0042 franc Swiss dari 1,0028 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3377 dolar Kanada dari 1,3334 dolar Kanada. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Harga emas turun tipis dipicu permintaan aset yang aman lemah
Baca juga: Analis: IHSG menguat, investor "wait and see" paslon capres sama kuat
Baca juga: Analis: Rupiah terus menguat jelang pengumuman neraca perdagangan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019