De Bruyne benar-benar ogah menjalin komunikasi verbal dengan Mourinho. Ia hanya bicara dengan juru taktik asal Portugal itu saat hendak berangkat dari Stamford Bridge.
De Bruyne yang kini memperkuat Manchester City membuktikan kepada Chelsa dan Mourinho bahwa ia mampu membawa The Citizens meraih posisi kedua di klasemen sementara Liga Inggris.
De Bruyne disebut-sebut memiliki kendala saat menjalin komunikasi dengan Mourinho, sebagaimana terungkap dalam wawancara dengan the Player's Tribune.
Ia mengatakan, "Saat saya masih berada di Chelsea, ada begitu banyak pemberitaan yang memuat mengenai jalinan komunikasi dengan Mourinho. Yang benar, bahwa saya hanya bicara dengan dia sebanyak dua kali."
"Selalu tersiar warta bahwa saya segera dilego, dari situ saya bertekad hengkang ke Werder Bremen pada 2012, dan itu adalah musim yang hebat. Ketika saya kembali ke Chelsea di musim panas berikutnya, sejumlah klub Jerman ingin merekrut saya."
"Setelah peristiwa itu, Mourinho mengirim pesan, yang berbunyi anda tetap berada di sini. Saya ingin anda menjadi bagian dari tim ini (Chelsea)," kata De Bruyne.
"Jose kemudian memanggil saya ke ruang kerjanya pada Desember, dan itu momen yang bernilai dalam perjalanan hidup saya," katanya.
"Ia menyodorkan sejumlah kertas ke hadapan saya, dan berkata, satu assist, nol gol. Sembilan kali masa pemulihan. Ia kemudian menunggu saya untuk mengambil keputusan. Ia kemudian melanjutkan dengan membaca untuk membandingkan dengan statistik sederet pemain depan, yakni Willian, Oscar, (Juan) Mata, (Andre) Schurrle."
"Jose menunggu agar saya mengatakan sesuatu, dan akhirnya saya berkata, mereka tampil dalam 15, 20 pertandingan, sementara saya hanya bermain dalam tiga pertandingan. Bukankah hal itu berbeda?"
"Saya akhirnya berkata, saya merasa bahwa klub ini benar-benar tidak membutuhkan saya lagi. Saya hanya ingin bermain sepak bola. Lebih baik anda melego saya," kata De Bruyne sebagaimana dikutip dari laman manchester evening news.
Baca juga: De Bruyne: City bisa atasi atmosfir di stadion baru Tottenham
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019