Jakarta (ANTARA) - PT Semen Baturaja (SMBR) mencatatkan volume penjualan semen periode Maret 2019 sebesar 161.505 ton, tumbuh 8 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 150.071 ton.
Direktur Utama SMBR Jobi Triananda Hasjim dalam siaran pers di Jakarta, Senin menyebutkan berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan volume penjualan tersebut jauh di atas rata-rata industri di wilayah Sumbagsel yang terkoreksi minus 14 persen.
Jobi menambahkan, Maret 2019 SMBR masih mampu meningkatkan pangsa pasarnya di seluruh wilayah pemasaran SMBR sebesar 25 persen.
"Dengan market share tertinggi 68 persen untuk wilayah Sumsel dan 25 persen di wilayah Lampung, maka wilayah ini merupakan pasar utama perseroan," ujar Jobi.
Perseroan optimis dapat menjaga pertumbuhan volume penjualan seiring dengan besarnya pangsa pasar di wilayah pemasaran SMBR.
“Permintaan semen untuk wilayah pemasaran di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung pada tahun 2018 mencapai 6,9 juta ton, tumbuh 9 persen dibanding tahun 2017, sehingga kami optimis target 2,75 juta ton dapat tercapai,” katanya.
Ia juga mengungkapkan SMBR akan terus berupaya mengembangkan pasar dan kinerja perseroan sepanjang tahun 2019.
"Salah satunya dengan menggenjot sektor retail yang diproyeksikan akan tumbuh signifikan sebagai efek domino dengan telah selesainya berbagai proyek-proyek infrastruktur," ujar Jobi.
Baca juga: Semen Baturaja genjot pendapatan dari segmen ritel
Baca juga: Penjualan Semen Baturaja tumbuh 24 persen
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019