Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada pemerintah daerah agar memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat yang ingin bersepeda, termasuk kegiatan bersepeda untuk bekerja atau yang populer dengan istilah "bike to work". Hal tersebut dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono dalam pidato sambutannya saat melepas para atlet yang akan melakukan kampanye lingkungan hidup dengan bersepeda dari Jakarta ke Bali yang bertajuk "Bicycle for Earth Goes to Bali", di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Minggu pagi. "Para walikota, para bupati di seluruh Indonesia hendaknya memberikan ruang agar yang bersepeda dapat menyelenggarakan kegiatannya dengan baik, termasuk bersepeda untuk bekerja, bike to work," katanya. Menurut Kepala Negara, dengan bersepeda tidak hanya dunia yang terselamatkan karena berkurangnya polusi udara, tetapi juga manusia karena udara yang makin bersih. "Keuntungan lain dari bersepeda adalah menghemat pengeluaran sehari-hari kita, sepeda tidak membutuhkan bahan bakar minyak yang makin mahal," ujarnya. Selain itu, lanjut Presiden, tentu saja akan diperoleh badan yang sehat, jauh dari penyakit. Oleh karena itu, Presiden Yudhoyono mendorong publik untuk memasyarakatkan kegiatan bersepeda di Indonesia. "Kita bersama-sama menyelamatkan bumi yang kita huni," tegasnya. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berjanji akan akan membangun suatu jalan khusus bagi para pengguna sepeda, jika jumlahnya sudah mencapai satu juta orang. "Sekarang ini baru tiga ribuan, jumlah minimal harus satu juta karena lajur khusus sepeda itu memakan badan jalan, kalau saya bangun hanya untuk 5-10 ribu orang nanti ada yang protes. Kalau jumlahnya banyak, maka justifikasinya cukup, sehingga tidak ada alasan bagi Pemda untuk tidak menampung aspirasi mereka," katanya. Fauzi menjelaskan bahwa pemerintah daerah harus adil, sama seperti dalam penanganan busway. Fauzi menjelaskan protes sebagian warga tidak akan mengakibatkan pembangunan busway dihentikan, karena busway digunakan lebih dari 44 juta orang tahun ini saja. Mengenai aksi unjuk rasa dengan memarkir mobil di jalanan yang dilakukan oleh sebagian warga yang menentang pembangunan busway, Fauzi Bowo mengatakan jika parkir tak di tempatnya maka mobil bisa diderek. "Kan ada hukumnya," katanya. Sosialisasi dampak perubahan iklim Pada kesempatan yang sama Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rahmat Witoelar, mengatakan kegiatan bersepeda yang bertajuk "Bicycle for Earth Goes to Bali" itu dimulai 11 November hingga 1 Desember sebagai bagian dari Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim yang dilaksanakan 3-14 Desember 2007. Kampanye bersepeda itu diikuti 50 peserta bersepeda yang terdiri atas 15 orang tim inti yang bersepeda dari Jakarta-Bali dan 35 orang yang berasal dari komunitas bersepeda dari kota-kota yang dilewati. Rute kota-kota sebagai berikut: Jakarta-Karawang-Pamanukan-Cirebon-Tegal-Pekalongan-Semarang-Yogyakarta-Solo-Madiun-Kertosono- Surabaya-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi-Tabanan-Denpasar-Nusadua. "Total jarak yang ditempuh 1.447 kilometer, dengan singgah dan bermalam di 16 kota dan melewati 44 kota," katanya. Menurut Rachmat, 15 orang atlet itu adalah tim yang telah lolos seleksi yang dilakukan dengan bersepeda nonstop Jakarta-Bandung. "Kegiatan ini bertujuan mengkampanyekan dan memasyarakatkan penggunaan moda transportasi sepeda bagi masyarakat luas dalam mendukung aktivitas sehari-hari," katanya. Rachmat menjelaskan sepanjang perjalanan tim kampanye itu akan mengadakan sosialisasi tentang dampak perubahan iklim dan alternatif solusinya melalui media massa, penyebaran pamflet dan pertemuan diskusi dengan pimpinan daerah serta masyarakat. (*)
Copyright © ANTARA 2007