Palangka Raya (ANTARA) - Memasuki H-2 pemungutan suara Pemilu 2019, jajaran TNI-Polri beserta seluruh instansi terkait di Provinsi Kalimantan Tengah, memastikan bahwa pihaknya sudah siap mengamankan agar bisa terlaksana dengan lancar dan tanpa ada hambatan apapun.
Hal itu ditegaskan Kapolda Kalteng Irjen Pol Anang Revandoko bersama Komandan Korem 102 Panju Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal, Ketua KPU Kalteng Harmain Ibrahim, Ketua Bawaslu Kalteng Satriadi, Kejati dan Kabinda saat press conference menghadapi Pemilu 2019 yang dilaksanakan di Palangka Raya, Senin.
"Sebanyak 4.479 personel pun telah berada di lapangan bersama TNI untuk mengamankan daerah tugasnya masing-masing," kata Anang Revandoko.
Dia juga memastikan untuk situasi kondusivitas di wilayah hukumnya sampai saat ini masih aman dan tidak ada gangguan kamtibmas yang sifatnya cukup menonjol. Namun apabila nanti ada sekelompok oknum masyarakat yang berani melakukan hal-hal yang dapat merusak jalan atau proses tahapan Pemilu, maka pihaknya tidak segan untuk menindak tegas pelakunya.
"Kami dari Kepolisian bersama TNI menjamin keamanan masyarakat mengantarkan hak pilih tanpa ada tekanan maupun intimidasi. kemudian kita akan bersikap tegas pada kelompok yang mencoba mengganggu jalannya Pemilu," kata Anang.
Perwira berbintang dua itu pun menegaskan apabila pada saat pemungutan suara, Rabu (17/4) pukul 07.00-13.00 WIB, merupakan batas terakhir pendaftaran pemilih, bukan akhir pencoblosan.
Dia mengatakan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di seluruh provinsi ini wajib melayani masyarakat yang hendak melakukan hak pilihnya.
"Personel keamanan gabungan selalu kita laksanakan, baik melalui jalur sungai maupun darat. Selanjutnya setiap pedesaan bahkan kecamatan juga menjadi perhatian kita," jelas Anang.
Hal senada juga dikatakan, Komandan Korem 102 Panju Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal, secara nasional Kalteng sampai sekarang masih dalam kategori landai, tenang dan sejuk. Perihal pengamanan Pemilu, Korem 102 Panju Panjung telah mengerahkan 1.867 personel dalam rangka penguatan keamanan.
"Beberapa kegiatan juga kami laksanakan menyesuaikan standar operaional prosedur (SOP) yang sudah ada. Seperti patroli dialogis dalam rangka meningkatkan rasa aman, nyaman dan sejuk," kata Saiful.
Dilanjutkannya, posisi TNI nantinya akan berada sekitar 50 meter dari tempat pemungutan suarara (TPS). Patroli tetap dilakukan di wilayah yang dirasa kurang aman di masyarakat.
"Kami akan menjaga erat-erat netralitas TNI. Membangun sinergitas dengan Polri dan penyelenggara serta masyarakat. Kami terus membantu kesiapan terselenggaranya pencoblosan sampai penghitungan nanti," imbuhnya.
Sementara, Ketua KPU Kalteng Harman Ibrahim menambahkan, bagi warga yang belum menerima surat undangan formulir C-6 namun terdaftar di TPS, tetap bisa memilih. Bila tidak terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), tetapi memiliki surat keterangan ataupun kartu tanda penduduk (KTP) juga bisa memilih di tempat pemungutan suara (TPS) sesuai dengan alamat yang tertera.
Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019