Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 25 rumah dan dua masjid di Desa Cirawa, Desa Neglasari, dan Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, tertimbun lumpur setinggi satu meter akibat longsoran tanah dari Bukit Cimunding, Sabtu. Tanah serta lumpur yang menimpa permukiman sekitar 500 jiwa warga tersebut, tergerus air hujan akibat minimnya daya serap tanah karena lahan hutan di kawasan Bukit Cimunding itu beralih fungsi menjadi lahan perkebunan yang dikelola warga setempat. Menurut warga setempat, Usep (30), rumah miliknya jebol tergerus arus lumpur seiring hujan yang terus mengguyur wilayahnya itu sejak Jumat sore (9/10) lalu. "Air dan lumpur yang masuk ke rumah saya begitu cepat sehingga cepat sekali menjebol tembok-tembok rumah. Beruntung seluruh keluarga segera mengungsi ke rumah saudara dengan kondisi permukimannya yang lebih tinggi," ucapnya. Longsor tersebut juga menimbun dua unit kendaraan milik warga setempat, serta memutuskan arus jalan antardesa di Kecamatan Kertasari itu. Hingga Sabtu sore, korban bencana longsor itu belum menerima bantuan pangan, obat-obatan, serta kelengkapan lainnya dari pihak mana pun, sementara Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Bandung baru menerjunkan dua unit alat berat untuk mengangkat timbunan lumpur yang menutupi jalan. Camat Kertasari, Dian Wardiana, menyatakan longsor tersebut diakibatkan alih fungsi lahan hutan menjadi lahan perkebunan oleh warga setempat, padahal pihaknya telah memberikan instruksi kepada warga setempat untuk menanam tanamana keras pada lahan sekitar 10 hektare pada bukit tersebut. "Hingga saat ini masyarakat masih bisa bertahan karena mengandalkan pangan bantuan sanak saudaranya, namun tentunya bantuan dari berbagai pihak pun sangat dibutuhkan," ucap dian. Ditaksirnya, kerugian mencapai ratusan juta rupiah karena berbagai barang serta peralatan milik warga banyak yang tidak terselamatkan. Akibat longsor tersebut, jalan jalur penghubung antara Kecamatan Ciparay dengan Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung terputus total karena lumpur setinggi satu meter telah menutup jalan desa di titik Cibeureum, Cirawa, Pajagan, Legok, Lalampen, dan Neglasari.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007