Potensi neraca pembayaran yang lebih baik tentu menjadi sentimen positif bagi rupiah
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ditutup menguat seiring dengan positifnya data neraca perdagangan Indonesia untuk Maret 2019.
Rupiah menguat 57 poin atau 0,41 persen menjadi Rp14.063 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.120 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, mengatakan, neraca perdagangan Maret yang mengalami surplus sebesar 540 juta dolar AS membantu rupiah apresiasi terhadap dolar AS.
"Dengan realisasi ekspor dan impor, maka terjadi surplus untuk dua bulan berturut-turut. Di Februari 2019 terjadi surplus 330 juta dolar AS dan di Maret 2019 senilai 540 juta dolar AS," ujar Ibrahim.
Sementara itu, dari eksternal, hasrat pelaku pasar bertambah besar kala ada perkembangan positif dari negosiasi Brexit. Uni Eropa sepakat untuk memberikan perpanjangan waktu pelaksanaan Brexit dari 12 April menjadi akhir Oktober 2019.
Dengan begitu, pemerintah Inggris akan punya cukup waktu untuk bernegosiasi dengan parlemen agar "No-Deal Brexit" bisa dihindari. Ada kemungkinan pemerintah akan melakukan referendum tahap kedua.
Selain itu, sentimen eksternal lainnya yaitu meredanya kekhawatiran terhadap potensi penurunan pertumbuhan ekonomi China setelah data ekspor China tumbuh 14,2 persen (yoy) di Maret. Selain itu, data industrial Production Index China di Februari hanya turun 0,3 persen (yoy) atau lebih rendah ketimbang di Januari yang turun hingga 0,7 persen (yoy).
Nilai tukar (kurs) rupiah pada pagi dibuka menguat Rp14.085 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.063 per dolar AS hingga Rp14.085 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.067 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.153 per dolar AS.
Baca juga: Awal pekan rupiah menguat 53 poin
Baca juga: Analis: Rupiah terus menguat jelang pengumuman neraca perdagangan
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019