Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jatim, Imam Utomo mendukung usulan agar Bung Tomo, tokoh perjuangan 10 Nopember 1945 di Surabaya ditetapkan menjadi pahlawan nasional sebagaimana disampaikan Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso dan PP GP Ansor di Jakarta. "Itu usulan yang bagus dan sekarang kami sedang mempelajari proses itu," kata Gubernur kepada wartawan seusai memimpin upacara Hari Pahlawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu. Ia mengemukakan bahwa dirinya juga heran mengapa tokoh sebesar Bung Tomo yang perannya kemudian menjadi catatan sejarah nasional untuk mempertahankan kemerdekaan RI sampai kini belum mendapatkan pengakuan dari pemerintah sebagai pahlawan nasional. "Seharusnya penetapan sebagai pahlawan nasional itu kan dari dulu. Saya tidak tahu kenapa kok baru sekarang ada usulan seperti itu," kataya. Ia megemukakan, mekanisme penetapan sebagai pahlawan nasional itu biasanya diusulkan oleh tokoh-tokoh masyarakat kemudian dinilai dan diteliti oleh tim dari pemerintah pusat sebelum kemudian ditetapkan. Sementara itu, pada perigatan Hari Pahlawan di Surabaya, Gubernur memberikan penghargaan dan tali asih kepada perorangan maupun lembaga yang dianggap berjasa bagi kepentingan orang banyak. Penerima penghargaan itu, antara lain tokoh pariwisata dan pendidikan, yakni Drs Purwanto, MA dan Atim Yatimah. Tokoh lainya adalah, Drs Beni Sugianto, MPH yang berjasa dalam upaya perbaikan gizi masyarakat serta pernah menjadi anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan tugas di Afrika dan Afganistan. Marjito, seorang pekerja sosial juga mendapatkan penghargaan karena berhasil mengentaskan gepeng menjadi pemulung yang jumlahnya kini mencapai 14.000 orang. Muhammad Yusak Ansori, tokoh perhotelan dan tiga anggota TNI yang mengamankan warga dalam kasus lumpur Lapindo juga memperoleh penghargaan. Ketiga anggota TNI AD itu adalah, Kapten (CZI) Muzakir, Praka Zaim dan Praka Wahyu Suryi Purnomo. Mereka dianggap berjasa dalam upaya mengevakuasi warga Porong yang menjadi korban lumpur. Sejumlah tokoh pejuang kemerdekaan juga mendapatkan penghargaan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007