Magelang (ANTARA News) - Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) menolak kesepakatan kerjasama pertahanan (defence cooperation agreement/DCA) RI-Singapura karena melanggar kedaulatan negara. "Selain itu, DCA hanya mengakomodasi kepentingan Singapura dan sekutunya negara-negara Barat, terutama untuk menguasai Selat Malaka," kata Ketua Umum PPAD Letjen TNI(Pur) Soerjadi usai pembukaan sarasehan PPAD dalam rangka peringatan 50 tahun Akademi Militer di Magelang, Jumat malam. Mantan Wakil Kasad itu menilai, kerjasama pertahanan RI-Singapura cukup dilaksanakan melalui nota kesepahaman (MoU) antara angkatan bersenjata kedua negara, semisal angkatan darat kedua pihak, angkatan udara dan laut kedua pihak. "Toh selama ini itu sudah berjalan baik, seperti latihan bersama angkatan darat RI-Singapura `Safkar-Indopura` atau `Elang Malindo` antara angkatan udara RI-Malaysia," tuturnya. Soerjadi mengatakan, pihaknya telah memberikan masukan kepada DPR untuk mempertimbangkan betul berbagai kerja sama luar negeri yang ditengarai mengancam kedaulatan negara. "Kita sudah memberi masukan kepada DPR tentang DCA ini. Yang jelas, DCA ini benar-benar tidak sesuai dengan kepentingan kita kecuali hanya untuk kepetingan Singapura," ujar Soerjadi.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007