Jakarta (ANTARA News) - "Saya ingin jadi gadis jujur aja," kata seniman dan aktor Didi Petet (51). Ia mengatakan hal itu dalam jumpa pers Pengumuman Dewan Juri Festival Film Indonesia 2007, di Jakarta, Jumat. Pria bertubuh subur yang bernama asli Didi Widjatmoko ini adalah salah seorang anggota Dewan Juri untuk kategori Film Bioskop. Urusannya memberikan penilaian kepada akting para pemeran film peserta festival, yang tahun ini jumlahnya diperkirakan mencapai 40 judul. "Kalau saya sih hanya akan menilai akting para aktor," katanya. Lahir di Surabaya, 12 Juli 1956, dia memiliki kompetensi antara lain alumnus dan dosen di IKJ-LPJ, juga aktif sebagai aktor panggung dan salah seorang pendukung utama Teater Koma yang dipimpin Nano Riantiarno.. Usai jumpa pers, Didi mengatakan aktor/aktris zaman sekarang dangat dipacu oleh perkembangan industri televisi yang sangat pesat. Akibatnya, banyak yang mendapatkan status bintang hanya dalam waktu hitungan bulan. "Padahal, untuk menjadi seorang aktor/aktris diperlukan pendidikan dan pelatihan cukup lama. Sekarang ini cepat sekali," katanya. Didi, yang dijuluki Petet (sipit dalam bahasa Sunda), pertama kali main film dalam "Semua Karena Ginah" (1985), kemudian "Catatan Si Boy" (1987, 1989, 1990), yang membuat ia nyaris menjadi aktor stereotip lantaran mendapat peran "Si Emon" melulu. Film lain yang dibintanginya adalah "Kabayan", "Joe Turun Ke Desa" (1989), dan "Boneka Dari Indiana" (1990), "Rebo dan Roby", "Gampang-Gampang Susah", "Om Pasikom", dan "Cemeng". Ia berhasil meraih Piala Citra lewat film "Cinta Anak Zaman" (1987). Kenapa harus jadi gadis jujur? "Ah itu kan istilah. Tapi kejujuran adalah syarat utama dalam memberikan penilaian,," demikian Didi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007