Sidoarjo (ANTARA News) - Warga Desa Pejarakan RT08/RW01 Kecamatan Jabon, Sidoarjo dan Desa Mindi Kecamatan Porong Sidoarjo, Jumat, dikagetkan dengan munculnya semburan (bubble) lumpur baru. Informasi yang dihimpun ANTARA News menyebutkan, lokasi semburan baru yang di Desa Pejarakan, pertama kali diketahui oleh Ny Kholifah, warga RT08/RW01 Desa Pejarakan. Saat itu, ia akan ke sungai dan saat akan mendekat bibir sungai, dia melihat sebuah lubang yang mengeluarkan air. Sedangkan semburan baru yang di Desa Mindi Kecamatan Porong, ditemukan sebanyak lima titik. Humas Badan Pelaksana Lumpur Sidoarjo Achmad Zulkarnain saat dikonfirmasi mengakui hal tersebut. "Semburan itu ditemukan Kamis (8/11) malam oleh warga sekitar," katanya. Namun setelah diteliti kandungan gasnya oleh tim dari Fergaco, lima bubble di Desa Mindi itu tidak berbahaya bagi warga. Hal itu, karena tidak mengandung gas beracun atau H2S serta kandungan LEL (Low Explosive Limit) tidak ada. Menurut Kholifah, dari lubang yang ditemukan di RT08/RW01 Desa Pejarakan sebesar kaleng susu itu terdengar bunyi "blukutuk-blukutuk". Suara itu diduga dari semburan air panas yang berada di dalamnya. Sejumlah warga langsung mendatangi lokasi semburan baru itu. Seorang warga sempat iseng menyulutkan korek api ke lubang tersebut dan ternyata dari lubang tersebut menyembur api. Ketua RT08/RW01 Desa Pejarakan Ali meminta pihak terkait agar segera mendatangi lokasi temuan tersebut. "Sebelum semburan itu membesar, kami harapkan instansi terkait atau BPLS segera mengatasi masalah ini. Ia berharap, dengan adanya penanganan cepat terhadap temuan ini, semburan bisa segera diketahui statusnya. "Apakah bahaya atau tidak bagi warga," katanya. Semburan baru di Desa Pejarakan dan Mindi ini merupakan semburan yang ke-72 dan ke-73 dari seluruh semburan yang pernah ada sejak semburan lumpur pertama kali terjadi akhir Mei tahun lalu. Ali mengatakan, saat ini Desa Pejarakan tinggal dua RT, yakni RT08 dan RT09 yang posisinya berada di bibir tanggul penampung lumpur. "Jika sewaktu-waktu tanggul jebol, daerah kami pasti terkena imbasnya, dan sekarang muncul semburan baru, kami makin cemas," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007