Singapura (ANTARA News) - Jumlah orang-orang asing yang menjadi warga negara Singapura atau penduduk tetap akan mencapai rekor baru dalam tahun ini. Fakta itu mendapatkan sambutan pada saat negara kota tersebut sedang menghadapi masalah kemerosotan penduduk, demikian angka-angka yang ditunjukkan Jumat. Dalam rangka menghadapi penurunan tajam angka kelahiran dan meningkatnya jumlah penduduk berusia tua, membuat negara kota itu berusaha menarik orang-orang asing. Pada pertengahan pertama tahun ini, Singapura telah mengeluarkan izin sekitar 7.300 warga negara baru, kata Wakil Perdana Menteri Wong Kan Seng kepada surat kabar The Straits Times. Jika kecenderungan ini terus berlanjut, negara kota itu akan mempunyai 14.600 penduduk baru dalam tahun ini, atau 10 persen lebih dari tambahan penduduk secara alami 13.200 pada tahun lalu. Para imigran baru yang datang ke negara itu sebagian besar didominasi oleh orang-orang Asia Tenggara, Asia Selatan dan Asia Timur, karena kesamaan latar belakang bahasa dan kebudayaan dengan penduduk Singapura, menjadikan jumlah penduduk negara kota itu mencapai 4,68 juta jiwa. "Sementara ini, tidak ada maksud untuk menganggap bahwa di sini tidak ada perbedaan antara imigran baru dan penduduk asli Singapura, kami harus akui bahwa integrasi memerlukan waktu dan upaya," kata Wong. Sebenarnya, ada pengaduan-pengaduan mengenai kompetisi dalam memperoleh pekerjaan, antara penduduk pendatang dan penduduk asli. "Tantangan kami adalah bukan pada jumlah pekerjaan yang bisa didapat," kata Wong. "Hal itu karena kami tidak punya orang dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi pertumbuhan lapangan kerja saat ini," ujarnya. Dia mengatakan, upaya-upaya tersebut tak bisa dicapai oleh sekolah-sekolah dan badan-badan ekspatriat, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007