Palu (ANTARA News) - Warga Kelurahan Nunu dan Tawanjuka di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang terlibat bentrok Rabu petang bersepakat damai. Kata damai dicetuskan melalui pertemuan perwakilan kedua belah pihak yang difasilitasi Kepala Dinas Polisi Pamong Praja Pemkot Palu, Ajengkris, serta Camat dan Lurah setempat. Pertemuan kilat sekitar 30 menit di tapal batas Kelurahan Nunu dan Tawanjuka menyepakati menghentikan penyerangan, menyerahkan pengusutan pemicu konflik kepada polisi, serta membentuk posko bersama dengan melibatkan aparat keamanan. Kapolresta Palu, AKBP Sunarto, yang turut menghadiri pertemuan itu meminta warga untuk tidak mudah terpancing dengan isu tanpa mengecek kebenarannya. Ia berharap warga untuk mempercayakan kepada polisi mengusut pemicu awal konflik dengan tidak menghalang-halangi. "Sudah ada empat orang yang dimintai keterangan," katanya. Usai pertemuan "negosiasi", perwakilan kedua belah pihak saling berangkulan satu sama lain sambil berucap "Kita Samua Basudara" karena masih satu nenek. Warga Kelurahan Nunu dan Tawanjuka, Jumat sore sekitar pukul 15.30 Wita, terlibat bentrokan dan memaksa puluhan warga yang berdomisili di perbatasan kedua kelurahan tersebut mengungsi mengamankan diri. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam konflik antarwarga yang masih satu etnis dan memiliki hubungan kekeluargaan ini, namun sedikitnya 10 orang mengalami luka robek di bagian kepala karena terkena lemparan batu. Meski sudah mencetuskan kata damai, puluhan polisi tetap disiagakan di jembatan yang memisahkan Kelurahan Nunu (Kecamatan Palu Barat) dan Kelurahan Tawanjuka (Kecamatan Palu Selatan).
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007