"IPM 2018 mengalami kenaikan karena dari seluruh komponennya mengalami peningkatan," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Sebagaimana diketahui, IPM itu memperhatikan tiga aspek esensial yaitu dimensi kesehatan umur panjang dan hidup sehat, dimensi pengetahuan, serta dimensi standar hidup layak.
Ia memaparkan, dari dimensi umur panjang diketahui bahwa bayi yang lahir pada tahun 2018 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,20 tahun, lebih lama 0,14 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir 2017.
Selama periode 2010 hingga 2018, Indonesia telah berhasil meningkatkan umur harapan hidup dari 69,81 tahun pada 2010, mencapai 71,20 tahun pada 2018.
Selain itu, anak-anak yang pada tahun 2018 berusia tujuh tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,91 tahun, atau lebih lama 0,06 tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sementara bagi penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,17 tahun, atau lebih lama 0,07 dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018, masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar Rp11,06 juta per tahun, meningkat Rp395 ribu dibandingkan pengeluaran tahun sebelumnya.
Baca juga: Presiden: Pembangunan manusia Indonesia masuk kategori tinggi
Baca juga: Indeks Pembangunan Manusia Indonesia naik 0,90 persen
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019