Semarang (ANTARA News) - Kereta Api (KA) Bangunkarta jurusan Pasar Senen-Jombang pada Jumat sekira pukul 02.00 WIB anjlok di KM 64+700 antara Karangsono-Gundih Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), karena amblesnya tanah di bawah rel sedalam sekira 10 centimeter (cm). Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT KA Daerah Operasi (Daops) IV Semarang, Warsono, ketika dihubungi di Semarang, Jumat, mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan kerugiaan materiil yang diderita PT KA karena kejadian itu termasuk kategori ringan. Selain itu, kata dia, anjloknya KA tersebut tidak sampai mengganggu jalur KA dari Jakarta-Surabaya yang melalui jalur Pantura karena lokasi anjloknya KA tersebut jarang dilewati KA lain. Kemudian, menurut dia, lokasi anjloknya KA tersebut memang daerah atau lokasi pantauan kecepatan, artinya KA yang melewati daerah itu tidak diperkenankan melaju dengan kecepatan tinggi. Ia mengatakan, gerbong yang anjlok adalah nomor dua atau kelas eksekutif, mengingat KA Bangunkarta dengan nomor loko CC 20319 itu membawa tiga gerbong kelas eksekutif (bagian depan) dan delapan gerbong kelas bisnis. Begitu KA yang dimasinisi Farid, penduduk Kertosono (Jatim), itu anjlok, maka petugas langsung menimbun lokasi itu dengan kricak dan 30 menit kemudian KA tersebut kembali bisa melanjutkan perjalanan ke Jombang, Jatim. Ia mengemukakan, terjadinya peristiwa tersebut karena hujan deras yang melanda daerah itu dan tanah di lokasi kejadian termasuk labil, apalagi daerah itu baru saja dilanda musim kemarau yang cukup panjang. Akibat hujan tanah di lokasi kejadian ambles sedalam 10 sentimeter sehingga dua roda gerbong nomor dua anjlok, demikian Warsono. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007