Jakarta (ANTARA) - Pemungutan suara untuk Pemilu Indonesia 2019 di Papua Nugini (PNG) dan Kepulauan Solomon pada Minggu, 14 April berlangsung dengan damai, aman, dan tertib, demikian disampaikan dalam keterangan dari KBRI Port Moresby yang diterima di Jakarta, Minggu.
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Port Moresby mencatat warga negara Indonesia (WNI) di PNG dan Kepulauan Solomon yang terdaftar sebagai pemilih berjumlah 1.052 orang.
Duta Besar RI untuk Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, Andriana Supandy, pada pelaksanaan pemungutan suara luar negeri di wilayah Papua Nugini dan Kepulauan Solomon yang dilaksanakan tanggal 14 April 2019, mendorong agar Pemilu 2019 dapat berlangsung damai, aman dan tertib serta dalam suasana kekeluargaan.
Selanjutnya, Dubes Andriana Supandy mengemukakan bahwa pesta demokrasi lima tahun sekali Indonesia yang dilaksanakan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena inilah pertama kalinya pemilu untuk memilih pasangan Capres dan Cawapres dilaksanakan secara serentak dengan Pemilu Legislatif.
Mengingat arti penting pemilu tersebut, dia pun menghimbau agar masyarakat Indonesia di PNG dan Solomon dapat berpartisipasi penuh untuk memilih pemimpin bangsa Indonesia hingga lima tahun kedepan.
Dubes Andriana juga mengingatkan agar perbedaan pilihan politik dalam Pemilu tidak mengurangi rasa persaudaraan di antara rekan-rekan sebangsa dan setanah air Indonesia.
Duta Besar RI juga meminta kepada Ketua dan anggota PPLN serta KPPSLN untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab dan komitmen yang tinggi sesuai dengan sumpahnya di bawah mandat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia.
Pelaksanaan pemungutan suara untuk Papua Nugini dan Kepulauan Solomon dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh KPU, yaitu 14 April 2019. Sementara penghitungan akan dilaksanakan secara serentak pada Rabu, 17 April 2019.
Baca juga: Mengintip persiapan pencoblosan di perbatasan RI-PNG
Baca juga: Dubes ajak WNI jaga ketertiban pelaksanaan Pemilu di PNG
Baca juga: Gotlif : Ada tiga titik rawan konflik di perbatasan RI-PNG
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019