"Kami mengimbau kepada pemilih sebelum ke TPS pastikan sudah mencari tahu rekam jejak, nama dan latar belakang orang yang akan dipilih nanti karena waktu di bilik suara itu tidak lama," ujar Peneliti Indonesia Corruptiom Watch (ICW) Almas Sjafrina di Jakarta, Minggu.
Selain calon presiden dan wakil presiden, kata dia, dalam surat suara hanya terdapat nama, tidak ada informasi lebih, sehingga penting untuk mengetahui pilihan sebelum masuk ke bilik suara.
Untuk mengenal para calon, masyarakat dapat mengakses berbagai saluran informasi baik daring mau pun luring yang menyediakan informasi calon.
"Sekarang di era keterbukaan informasi banyak program atau platform informasi yang dapat dimanfaatkan pemilih, ada jariungu.com, ada rekamjejak.net yang menghadirkan informasi lebih kaya," ujar Almas.
Banyaknya portal penyedia informasi caleg tingkat nasional hingga kabupaten/kota itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemilih sebelum mendatangi tempat pemungutan suara (TPS).
Selama masa tenang, masyarakat diharapkan aktif mengawasi lingkungannya untuk mencegah terjadinya pelanggaran, seperti politik uang yang rawan terjadi selama masa tenang.
ICW mencatat politik uang menjadi pelanggaran pemilu yang paling banyak dilakukan dalam Pemilu 2014.
Ia juga mengajak pemilih tidak langsung pulang setelah menyalurkan hak pilihnya, melainkan mengawal proses pemungutan suara dan penghitungan di TPS masing-masing untuk mencegah kecurangan.
Baca juga: 6 portal hadir bantu telusuri rekam jejak caleg
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019