Washington (ANTARA News - Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan kenaikan harga minyak dunia yang dialami ekonomi dunia pada akhir-akhir ini dipicu oleh meningkatnya permintan dan bukan akibat menipisnya pasokan. "Kami mengharapkan harga akan tetap tinggi dan tetap fluktuatif ke depan," kata Juru bicara IMF, David Hawley, Jumat atau Kamis waktu setempat, saat ditanya tentang dampak fenomena global tersebut. "Namun, efek kenaikan harga minyak masih `manageable`, terutama karena kenaikan itu terjadi akibat pertumbuhan permintaan yang kuat dan berkesinambungan pada negara berkembang seperti China, daripada karena penurunan pasokan," katanya sep[erti dilaporkan AFP. Dampaknya akan "lebih moderat" pada ekonomi dunia, tambah Hawley. Dia mengatakan kenaikan itu semakin didorong oleh risiko geopolitis dan iklim buruk di Teluk Meksiko. Lebih lanjut, "hal itu juga merefleksikan ketatnya faktor-faktor fundamental, termasuk pasokan yang terbatas, penurunan produksi sumur minyak yang di luar perkiraan, dan terus meningkatnya permintaan dari negara berkembang." Harga minyak dunia mengalami "rebound" kemarin menyusul kekhawatiran pasokan di Laut Utara dan konflik di Yaman. Harga minyak jenis light sweet di pasar New York untuk pengiriman Desember naik 1,16 dolar AS menjadi 97,53 dolar AS per barel, dan di London, minyak jenis Brent North Sea untuk pengiriman Desember naik 1,41 dolar AS menjadi 94,65 dolar AS . (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007