Dalam cuitan yang diduga diunggah oleh peretas, seperti dipantau pada Minggu, disebutkan bahwa rumah UAS yang berada di salah satu daerah di Kampar, Riau, merupakan rumah pemberian Prabowo. Dalam video yang mengikuti unggahan itu juga disertai tagar #UASDibayarPrabowo.
Rumah UAS di JL. Kamboja Ds. Rimbo Panjang Km.20 Kec. Tambang , Kab. Kampar hasil pemberian dari PRABOWO untuk mendukung paslon PAS . Pantaskah Ulama seperti ini ? Mulut Seorang Ulama harusnya konsisten tidak berubah hanya demi HARTA Duniawi#UASDibayarPrabowo pic.twitter.com/9wVIQW0dG6
— Muhammad Said Didu (@saididu) April 13, 2019
Peretas juga melontarkan pernyataan-pernyataan yang menyangkut kehidupan pribadi UAS.
"Retweet Sebanyak-Banyaknya Lalu akan Saya Bongkar Lebih Sadis lagi Kelakuan UAS Terhadap WANITA," demikian tweet yang diduga diunggah peretas akun @saididu.
Siapakah WANITA yang paling disayangi oleh UAS ?? Retweet Sebanyak - Banyaknya Lalu akan Saya Bongkar Lebih Sadis lagi Kelakuan UAS Terhadap WANITA#UASDibayarPrabowo
— Muhammad Said Didu (@saididu) April 13, 2019
Mengomentari peretasan yang dialami Said Didu, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan bahwa untuk menempuh jalur hukum, Said Didu harus lapor ke aparat resmi seperti polisi.
"Memberitahu sy maksudnya agar dicuitkan ke medsos supaya orng tahu bhw cuitan2 di akun Pak Said bkn dirinya yang buat tp hacker," tulis Mahfud di akun Twitternya.
Mahfud sepakat kalau cuitan yang dibuat peretas itu fitnah keji yang bisa dan pelakunya harus diburu
untuk dipidanakan.
Ya, pasti. Kita sepakat kalau cuitan yg dibuat hacker itu fitnah keji yg bisa dan hrs diburu utk dipidanakan. Yang sy maksud kita boleh setuju atau tak setuju adl terhadap cuitan2 asli Pak @saididu dan Pak Dahlan Iskan yg tdk dihacker sebab keduanya tak nyembunyikan jatidirinya. https://t.co/Uxh5Exm806
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) April 14, 2019
Baca juga: Selebritas politik jadi target peretasan
Pewarta: Suryanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019