London (ANTARA News) - Keberatan masyarakat Inggris terhadap euro masih tetap kuat, sekalipun nilai pound kini hampir sama dengan mata uang tunggal Eropa itu, sebuah jajak pendapat umum (poll) memperlihatkan Kamis. Poll ICM tersebut, yang dilakukan untuk Radio BBC, memperlihatkan bahwa 10 tahun setelah peluncuran mata uang tunggal itu, 71 persen penduduk Inggris menolak pemberlakuan euro sebagai alat pembayaran resmi di negara mereka, sedangkan 23 persen mendukung. Pekan ini euro merambat naik menuju rekor tinggi 98 pence terhadap pound, sementara di kalangan wisman sudah lama memberikan kurs kurang dari satu pound. Ketika euro mulai diperdagangkan pada 4 Januari 1999, kursnya 71 pence terhadap pound. Beberapa analis merasa yakin euro bahkan akan lebih berharga ketimbang pound, mengingat penurunan suku bunga lebih jauh sedang dipersiapkan di Inggris. Namun demikian, poll itu menemukan bahwa 69 persen rakyat Inggris merasa perubahan belakangan ini dalam nilai tukar mata uang mereka tak ada bedanya, apakah Inggris akan memberlakukan euro. Perdana Menteri Gordon Brown, penentang keras euro, menyatakan dirinya tak ingin menyaksikan munculnya kembali perdebatan mengenai euro di Inggris. Di London, peringatan 10 tahun euro akan dirayakan Partai Independen Inggris Anti-Eropa (Ukipo) dengan pembakaran beberapa bundel euro di depan kantor pusat bank sentral Inggris, Bank of England,demikian laporan DPA. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009