Jimbaran, Bali (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom menegaskan pihaknya tidak pernah berencana membatasi investor asing membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) meski jumlahnya terus menanjak. "BI tidak pernah mengusulkan pembatasan porsi asing di SBI. Karena kami memahami bahwa uang akan mencari tempat dimana dia `comfortable` memperoleh yield seperti yang diharapkan," kata Miranda di sela-sela seminar internasional di Jimbaran, Bali, Kamis. Menurutnya, ketika dana asing masuk Indonesia seperti ke SBI ataupun SUN, itu menunjukkan bahwa yield di Indonesia masih menarik bagi investor asing tersebut. "Yang kami inginkan sebetulnya langsung ke investasi asing langsung. Yang lebih jangka panjang. Dan ini tidak akan selesai hanya dengan menurunkan suku bunga karena bunga bisa merupakan sesuatu faktor. Tapi bukan cuma itu faktor yang dilihat. Ada prospek. Ada uncertainty ke depan," katanya. Menurut Miranda, jika permasalahan di perekonomian sudah diatasi, investor tidak terlalu banyak lagi yang menyimpan di SBI. Berdasarkan data Bank Indonesia per 6 November 2007, kepemilikan asing pada SBI sebesar Rp42,69 triliun atau 15,6 persen dari total SBI yang senilai Rp269,4 triliun. Adapun kepemilikan asing di surat utang negara (SUN) sebesar Rp79 triliun atau 16,8 persen dari total SUN senilai Rp469,24 triliun.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007