Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan, agar Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan para menteri terkait mengambil langkah ekstra dan melakukan koordinasi khusus untuk mengatasi kemacetan akibat pembangunan busway. Hal itu disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, di Kantor Presiden Jakarta, Kamis, seusai rapat terbatas dengan Presiden Yudhoyono dan sejumlah menteri mengenai kemacetan akibat pembangunan busway yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. "Presiden menekankan untuk dilakukan peningkatan `sense of crisis`, jadi kita jangan menangani seperti biasa, tapi kita diminta untuk mencari terobosan," ujarnya. Fauzi kemudian menjelaskan bahwa ada empat terobosan jangka menengah guna menangani kemacetan akibat pembangunan busway yaitu dengan pencampuran lalu lintas lajur busway dan non-busway di simpul-simpul kemacetan, pembongkaran konstruksi busway yang belum difungsikan, pelandaian sejumlah lajur busway, sehingga dapat dilalui angkutan lain dan penambahan petugas guna mengatur lalu lintas di simpul kemacetan. Lebih lanjut, Fauzi mengatakan, Presiden Yudhoyono menilai jika serangkaian terobosan itu dilaksanakan sesuai konsepnya akan membawa solusi transportasi yang lebih baik di ibukota Jakarta. Fauzi juga mengatakan bahwa tanpa perbaikan transportasi umum maka pada 2014 akan terjadi stagnasi di hampir seluruh jalan arteri di Jakarta akibat peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi. "Itu baru roda empat, sedangkan roda dua dalam tiga tahun terakhir saja di Jakarta ada tiga juta sedangkan Jakarta dan sekitarnya lima juta, jadi akan sangat memprihatinkan jika tidak ada pilihan angkutan umum yang memadai," ujarnya. Fauzi mengatakan bahwa dalam rapat itu Presiden Yudhoyono juga menyarankan agar pembenahan penanganan kemacetan akibat busway jangan hanya terpusat pada pembenahan busway namun juga bus penghubung (feeder) busway dan lokasi parkir untuk memungkinkan sistem "park and ride" tercipta. "Saat ini lokasi parkir baru ada di Kalideres," ujarnya. Fauzi juga mengatakan, pekerjaan pelandaian lajur busway sehingga memungkinkan untuk dilalui oleh kendaraan lain akan dilakukan di titik-titik tertentu, terutama di simpul kemacetan. "Hanya dilakukan di koridor yang panjang dan di simpul yang terbukti kemacetannya tidak dapat diselesaikan," ujarnya menambahkan Dalam rapat terbatas itu hadir juga, antara lain Menko Polhukkam Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Kapolda Metropolitan Jakarta Raya (Metro Jaya) Irjen Pol. Adang Firman, Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, dan Mensesneg Hatta Rajasa. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007