Tempat peristirahatan tol yang menghubungkan Indralaya, Ogan Ilir dan Muaraenim serta Lubuklinggau itu harus dimanfaatkan untuk perekonomian masyarakat.

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meminta agar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat didorong untuk memanfaatkan rest area di ruas tol Muaraenim - Indralaya dan Lubuklinggau.

"Tol tersebut tempat peristirahatannya nantinya dimanfaatkan untuk penjualan produk kerajinan daerah", kata Gubernur Sumsel di Palembang, Minggu.

Apalagi, menurut dia, kerajinan khas daerah ini cukup banyak sehingga perlu lebih besar lagi untuk dipromosikan.

Bukan itu saja, lanjutnya, tol tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan makanan khas daerah.

Hal ini, ujar Gubernur, karena Sumsel termasuk Muaraenim banyak kuliner yang enak dan lezat.

Oleh karena itu, tempat peristirahatan tol yang menghubungkan Indralaya, Ogan Ilir dan Muaraenim serta Lubuklinggau itu harus dimanfaatkan untuk perekonomian masyarakat.

Gubernur mengatakan, dengan adanya ruas jalan tol ini merupakan hadiah pemerintah untuk Sumatera Selatan karena Presiden Joko Widodo menjadikan Sumsel sebagai lokasi proyek strategis nasional.

Untuk pembangunan jalan tol itu bukan hal yang sederhana karena cukup banyak kesiapan yang dilakukan, bahkan penganggarannya cukup panjang dan berbelit.

Proyek ini sebentar lagi mulai dikerjakan tetapi ingin cepat atau lambat tergantung dari masyarakat Muaraenim terutama masalah pembebasan lahan, kata dia.

Sebelumnya Menteri PU dan Perumahan Rakyat M Basuki Hadimuljono mengatakan, meskipun jalan tol ini merupakan proyek strategis nasional namun hal ini sebagai upaya mendukung kesejahteraan masyarakat.

Sementara mengenai penetapan lokasi jalan tol sendiri, menteri minta agar Pemerintah Daerah setempat dapat memberikan masukan supaya dapat menghubungkan ruas jalan dengan kawasan industri.

"Tidak ada gunanya tol itu dilalui saja tetapi harus bermanfaat untuk perekonomian. Salah satunya dengan menghubungkan jalan tol dengan kawasan industri," katanya.

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019