Paris (ANTARA) - Para pengunjuk rasa "rompi kuning" bentrok dengan polisi antihuru-hara di kota Toulouse, Prancis, pada Sabtu sementara Presiden Emmanuel Macron menyiapkan serangkaian pengumuman kebijakan yang bertujuan mengatasi protes-protes anti pemerintah yang berlangsung selama 22 akhir pekan.
Polisi di kota bagian tenggara Prancis itu melepaskan gas air mata dan menangkap beberapa orang setelah beberapa ratus pendemo melempar benda-benda, tong-tong sampah yang terbakar dan berusaha memasuki kawasan-kawasan tempat protes-protes telah dilarang.
Sekitar 2.000 pemerotes telah berkumpul di Allee Jean Jaures, jalan raya di pusat kota itu dan jalan-jalan di dekatnya.
Kelompok-kelompok pegiat mengatakan di jejaring sosial media bahwa Toulouse akan menjadi fokus babak ke-22 unjuk rasa, membuat Walikota Jean-Claude Moudenc menyampaikan kecemasan menjelang protes-protes pada Sabtu.
Aksi-aksi pawai di Paris dan di tempat lain pada umumnya berjalan damai pada siang, tetapi protes-protes terus menekan Macron. Dia telah berjanji akan mengumumkan serangkaian langkah yang bertujuan untuk meredekan ketidakpuasan di negara itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Prancis larang protes Rompi Kuning pada akhir pekan
Baca juga: Presiden Prancis pertimbangkan larangan aksi protes di Champs Elysees
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019