“Kedaulatan ekonomi Indonesia ada di tangan para penjaga republik, yaitu para birokrat, aparat, eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Perusahaan, asing sekalipun, tidak akan bisa (mendikte), bila para penjaga republik ini mengatakan tidak”
Jakarta (ANTARA) - Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Irma Chaniago mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo fokus pada pertumbuhan ekonomi berkeadilan, di tengah perekonomian dunia yang saat ini sangat dipengaruhi faktor global, utang luar negeri dan ekspor dan impor.
"Tiap negara pasti dipengaruhi negara lain. Contohnya kenaikan suku bunga di AS hampir pasti berpengaruh ke negara lainnya. Jadi, tidak tepat menganggap suatu negara kehilangan kedaulatan atau tidak mandiri hanya karena membuka keran impor," kata Irma Chaniago, di Jakarta, Sabtu.
Menanggapi Debat Capres Kelima dengan tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi dan industri, Irma mengatakan, kemajuan teknologi dan logistik membuat produksi mengikuti pola rantai pasokan global.
"Komponen-komponen dari satu produk berasal dari banyak negara, sehingga produk itu lebih tepat disebut made in the world, meskipun kemasannya menyebut made in China atau USA," ujarnya.
Dari contoh-contoh ini, kata dia, makna kemandirian dalam bidang ekonomi, apalagi di era global ini patut diredefinisikan.
Menurut dia, kedaulatan ekonomi suatu negara ada ketika kebijakan ekonomi negara itu disusun oleh negara itu sendiri untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyatnya.
“Kedaulatan ekonomi Indonesia ada di tangan para penjaga republik, yaitu para birokrat, aparat, eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Perusahaan, asing sekalipun, tidak akan bisa (mendikte), bila para penjaga republik ini mengatakan tidak,” ujar politisi Partai NasDem tersebut.
Menurutnya, itulah yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini. "Seperti yang dikatakan Jokowi dalam debat tadi, pemerintah tidak hanya fokus pada pertumbuhan tapi juga kepada pemerataan," kata Irma,
Sebelumnya, dalam debat terakhir Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai pembangunan infrastruktur yang digencarkan pemerintahan sekarang ini dikhawatirkan justru akan mempermudah barang impor masuk ke Indonesia dan bukan sebaliknya.
"Kenapa tidak fokus industrialisasi, tetapi malah ke infrastruktur. Infrastruktur itu jangan-jangan mempermudah barang luar masuk ke Indonesia dan bukan barang Indonesia yang ke luar," kata Prabowo.
Baca juga: Sandiaga sebut pertumbuhan ekonomi 5 persen adalah "jebakan"
Baca juga: Prabowo sebut infrastruktur permudah barang impor masuk Indonesia
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019