Jakarta, (ANTARA/JACX) - Defisit neraca perdagangan jadi salah satu topik yang ditanyakan oleh paslon nomor urut 02 dalam debat capres kelima dan terakhir yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4) malam.

Calon wakil presiden Sandiaga Uno mempertanyakan mengenai kondisi defisit neraca perdagangan sebesar delapan miliar dolar AS pada tahun 2018 yang dinilai cukup besar. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca perdagangan RI mencapat 8,57 miliar dolar AS sepanjang 2018. Sedangkan pada 2017, BPS mencatat neraca dagang Indonesia mengalami surplus 11,84 miliar dolar AS. BPS menyatakan defisit 2018 paling besar disebabkan oleh defisit migas sebesar 12,4 miliar dolar AS sedangkan untuk komoditas nonmigas masih mengalami surplus 3,84 miliar dolar AS.

Berdasarkan data BPS, defisit neraca perdagangan Indonesia hanya terjadi empat kali yakni pada tahun 1975 sebesar 391 juta dolar AS. Defisit neraca perdagangan kemudian terjadi kembali selama tiga tahun berturut-turut pada 2012-2014 yakni pada 2012 sebesar 1,7 miliar dolar AS, 2013 sebesar 4,08 miliar dolar AS dan pada 2014 sebesar 2,2 miliar dolar AS. 

Mendapat pertanyaan tersebut, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa memang ada defisit hingga delapan miliar dolar AS namun pemerintah telah merumuskan langkah-langkah untuk mengurangi defisit tersebut, salah
satunya adalah dengan melakukan substitusi barang impor.

Jokowi juga memaparkan bahwa pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk menekan defisit neraca perdagangan yakni dengan membangun industri dan hilirisasi.

"Itu menjadi kunci," tegas Jokowi yang yakin upaya-upaya tersebut akan mengurangi defisit neraca perdagangan. 

Selain itu, Jokowi juga menyebut upaya menekan defisit neraca perdagangan juga melalui substitusi barang impor misalnya pelaksanaan kebijakan pencampuran unsur nabati ke dalam biodiesel sebesar 20 persen atau B20 untuk mengurangi impor.

"Penggunaan biofuel itu sudah kita lakukan dengan B20, yang sebentar lagi akan kita naikkan jadi B50, kemudian nanti B100, sehingga impor minyak kita jadi berkurang. Cara-cara ini sudah kita mulai lakukan," ujar Jokowi.

Namun ia mengaku bahwa kebijakan substitusi barang impor itu bukan hal mudah dan membutuhkan waktu. 

"Industrialisasi jadi kunci. Harus kita paksa dengan kebijakan," ujar Jokowi. 


Cek fakta: Jokowi targetkan neraca perdagangan tidak akan lagi defisit

Cek fakta: Rupiah diprediksi melemah terbatas pasca-rilis defisit neraca perdagangan RI


Cek fakta: Januari 2019 neraca perdagangan Indonesia defisit 1,16 miliar dolar

Cek fakta: Soal defisit perdagangan, Wapres sebut akibat impor migas terlalu besar

Cek fakta: Pemerintah evaluasi pelaksanaan kebijakan tekan defisit perdagangan



 

Pewarta: Tim JACX
Editor: Panca Hari Prabowo
Copyright © ANTARA 2019