Jakarta (ANTARAn News) - Anjloknya bursa Wall Street di AS dan regional telah menekan perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sesi pagi, Kamis, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 2,41 persen. IHSG sesi pagi ditutup turun 65,474 poin menjadi 2.648,504 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 15,566 poin (2,60 persen) ke posisi 583,973. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, mengatakan indeks BEJ masih mengikuti pergerakan bursa AS dan regional. Bursa AS dengan indeks Dow Jones yang Rabu malam ditutup melemah 360,92 poin (2,64 persen) menjadi 13.300,01 dan diikuti bursa regional, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 melorot 419,67 poin (2,61 persen) ke posisi 15.677,00 dan bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi ditutup 1.085,43 poin (3,65 persen) ke level 28.623,49 telah menekan indeks BEJ. Anjloknya bursa AS lebih disebabkan terus melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap mata uang negara lain, akibat pernyataan pemerintah China yang akan mengkonversikan cadangan devisanya. Krisna juga mengaemukakan masih tingginya harga beberapa saham juga menjadi pemicu pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungan yang diperoleh sebelumnya. Pada perdagangan sesi pagi ini, pergerakan saham didominasi yang turun sebanyak 171 dibanding yang naik hanya 14, sedangkan 24 stagnan dan 195 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin terkoreksinya saham Aneka Tambang Rp25 menjadi Rp3.850, Bank Mandiri melemah Rp175 ke level Rp3.400, Bumi Resources anjlok Rp200 ke posisi Rp5.000, Pertambangan Batubara Bukit Asam terkikis Rp200 menjadi Rp10.750, Perusahaan Gas Negara jatuh Rp450 ke posisi Rp14.350 dan Telkom jatuh Rp250 ke harga Rp11.350. Volume perdagangan mencapai 2,370 miliar saham dengan nilai Rp3,891 triliun dari 35.960 kali transaksi. (*)

Copyright © ANTARA 2007