Partisipasi kaum perempuan Indonesia di bidang ekonomi dinilai masih timpang dibandingkan dengan pria.
Indeks Ketimpangan Gender Global 2017 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum menempatkan Indonesia di peringkat 84 dari 144 negara. Laporan tersebut juga mencatat bahwa tingkat partisipasi perempuan Indonesia hanya sebesar 51 persen.
Capres nomor urut satu, Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan bahwa saat ini pemerintah memiliki program pemberdayaan kaum perempuan melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dikelola oleh Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dan secara khusus menargetkan ibu-ibu rumah tangga sebagai nasabah.
"Kita miliki program Mekaar, dari PNM. Nasabahnya empat juta dan ditargetkan pada tahun 2019 akan mencapai 10 juta," ujar Jokowi ketika menjawab pertanyaan dari moderator.
Sejak diluncurkan pada tahun 2015, Program Mekaar memberikan pinjaman tanpa agunan untuk berwirausaha yang dapat dikembalikan dengan cicilan ringan.
Pada tahun 2018, PT PNM mencatat nasabahnya telah mencapai 4,14 juta atau meningkat dari tahun 2017 sebanyak 2,1 juta.
Selain itu, hingga awal 2019 sebanyak 1.500 nasabah Mekaar sudah memenuhi kriteria untuk mendapatkan KUR.
Total pembiayaan yang dialirkan untuk program Mekaar mencapai Rp8,7 triliun pada tahun 2018, dengan besaran pinjaman yang diberikan kepada nasabah peserta program tersebut mulai Rp2 juta hingga Rp5 juta pernasabah.
Referensi:
Cek fakta: Mekaar dan UMi jadi program Jokowi-Ma'ruf untuk kesetaraan perempuan
Cek fakta: Jokowi: Program Mekaar untuk berdayakan perempuan
Cek fakta: Pengamat sarankan peserta Mekaar diperkenalkan pembukuan sederhana
Cek fakta: Pengamat nilai Program Mekaar perlu ditambah pendampingan
Cek fakta: Pegadaian-PNM bersinergi kembangkan program Mekaar
Cek fakta: Menteri Rini dorong nasabah Mekaar naik kelas
Pewarta: Tim JACX
Editor: Panca Hari Prabowo
Copyright © ANTARA 2019