Kolombo (ANTARA News) - Pertempuran hebat berkobar antara pasukan pemerintah dan pemberoncak Macan Tamil di Srilangka utara, Rabu, menewaskan sedikitnya 52 pemberontak dan 11 prajurit, kata sejumlah pejabat militer. Bentrokan sengit terjadi di Muhamalai, 390 kilometer sebelah utara Kolombo, ibukota Srilangka, Rabu pagi, setelah pemberontak Macan Tamil berusaha melanggar garis pertahanan depan militer, kata seorang juru bicara militer di Kolombo. Namun, Macan Tamil mengklaim bahwa mereka menggagalkan upaya pasukan pemerintah untuk memasuki daerah yang dikuasai pemberontak tersebut, yang menyulut pertempuran yang juga menjatuhkan banyak korban di pihak militer. Mereka mengatakan, sedikitnya 70 orang cedera. Juru bicara militer itu mengatakan, sebanyak 41 prajurit cedera dalam bentrokan-bentrokan dan pasukan telah menguasai garis pertahanan pemberontak dan menghancurkan 20 bunker mereka. Sebagian besar dari prajurit yang cedera diangkut ke Kolombo dengan pesawat terbang untuk memperoleh perawatan lebih lanjut. Tidak ada konfirmasi independen mengenai bentrokan itu, yang berlangsung di dekat bekas titik masuk yang digunakan oleh warga sipil untuk melakukan perjalanan antara semenanjung Jaffna, Sri Lanka utara, dan wilayah lain negara tersebut. Militer menguasai ujung selatan semenanjung itu, sementara pemberontak menguasai daerah-daerah lebih ke selatan lagi. Kedua pihak dipisahkan oleh tanah tak bertuan sepanjang sekitar dua kilometer. Selama 15 bulan terakhir jalan yang melewati Muhamalai tertutup karena bentrokan-bentrokan sporadis. Akibatnya, warga sipil yang tinggal di semenanjung Jaffna terpaksa menggunakan jalur udara terbatas atau rute laut yang memutar. Kelompok pemberontak Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) berperang untuk mendirikan sebuah negara terpisah bagi minoritas Tamil Srilangka sejak 1972. Lebih dari 5.400 orang tewas dalam pertempuran dalam 21 bulan terakhir, menurut angka resmi, sementara kelompok-kelompok hak asasi melaporkan bahwa 1.000 orang "hilang" dalam setahun ini. Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Srilangka dalam upaya mendirikan sebuah negara merdeka sejak 1972. Konflik etnik 35 tahun itu telah menewaskan lebih dari 60.000 orang. Masyarakat Tamil mencapai sekitar 18 persen dari penduduk Srilangka yang berjumlah 19,2 juta orang dan mereka terpusat di provinsi-provinsi utara dan timur yang dikuasai pemberontak. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007