Jakarta (ANTARA News) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Adang Firman mengatakan sebagian besar anggaran Polda Metro Jaya dihabiskan untuk membayar gaji polisi dan hanya sebagian kecil untuk operasional.
"Anggaran Polda Metro Jaya setiap tahunnya melebihi Rp1 triliun. Tapi sebagian besar digunakan untuk membayar gaji, yakni sekitar 70 - 80 persen," katanya di Jakarta, Rabu.
Sedangkan sisanya dipakai untuk operasional sehingga jumlah ini sangat tidak memadai dibandingkan dengan kebutuhan yang ada.
Misalnya, kata Kapolda, anggaran untuk mengisi bensin kendaraan patroli baru mencukupi 20 persen saja dari kebutuhan riil.
"Kondisi ini kan berpengaruh terhadap kinerja anggota yang sedang patroli di lapangan," katanya.
Untuk mengatasi hal itu, Kapolda Metro Jaya berupaya agar setiap tahun anggaran Polda Metro Jaya bertambah.
"Tapi masalah yang dihadapi setiap tahunnya juga bertambah," katanya menegaskan.
Ia menyebutkan, keinginan untuk menambah personel Polda Metro Jaya yang terkendala masalah dana sebab anggaran penambahan polisi baru setiap tahun jumlahnya tidak bertambah.
Sementara itu, Inspektorat Pengawasan Umum Polri, Komjen Pol Jusuf Manggabarani ketika berkunjung ke Polda Metro Jaya mengatakan kendati telah mendapat anggaran hingga Rp1 triliun per tahun, kinerja jajaran Polda Metro Jaya dinilai masih standar dan tidak menunjukkan sesuatu yang lebih dibandingkan dengan yang lain.
"Dari hasil temuan, kami menilai kinerja Polda Metro telah sesuai standar. Kinerja Polda Metro Jaya bisa kita lihat dari pengamanan ibu kota yang cukup aman," kata Jusuf.
Meski ada kekurangan, Jusuf mengatakan, kinerja Polda Metro Jaya masih cukup baik dibanding polda-polda lainnya.
"Indikatornya adalah masyarakat merasa aman di Jakarta. Warga bisa menikmati keamanan," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007