Orlando, Fla (ANTARA News) - Melakukan latihan yoga selama delapan pekan terbukti memberikan manfaat bagi pasien pengidap penyakit jantung yang pernah terkena serangan jantung dan mengurangi tanda-tanda resiko terjadi inflamasi yang seringkali dikaitkan dengan kematian, demikian hasil satu penelitian terkini yang dipublikasikan Rabu. Lebih dari 5 juta warga Amerika mengidap penyakit jantung kronis satu kondisi dimana dalam jangka panjang akan sampai kepada jantung tak mampu memompa darah secara efisien ke bagian tubuh lainnya. Masalah kesehatan dan kematian akibat satu penyakit tetap berada dalam tingkatan yang tinggi walaupun kini sudah menggunakan obat-obatan yang efektif disertai terapi untuk mengatasi kondisi tersebut. Para peneliti di Sekolah Tinggi Kedokteran di Universitas Emory di Atlanta yang menilai efektifitas dari latihan yoga selama enam pekan yang dilakukan oleh 19 penderita jantung yang pernah mengalami serangan, mendapatkan latihan fisik yoga mengurangi tanda-tanda inflamasi yang berkaitan dengan gagal jantung sementara itu juga telah meningkatkan toleransi terhadap latihan fisik dan kualitas hidup. "Banyak orang yang berkeyakinan bahwa latihan tambahan yoga juga akan memberikan manfaat bagi pemulihan kesehatan jantung yang tidak sehat," kata para peneliti tersebut yang membawa presentasi atas hasil penelitian mereka pada pertemuan tahunan Ahli Penyakit Jantung. "Selain itu latihan yoga juga memberikan dampak terhadap mekanisme aksi yang melibatkan kemajuan pada pasien yang pernah mengalami gagal jantung. Penelitian tersebut juga menemukan perbedaan yang mencolok dalam tingkatan tanda-tanda biologis di dalam darah -- interleukin-6, reaktif protein-C, dan superoksida dismutase ekstra selular antara pasien yang menjalani latihan yoga dengan pasien-pasien yang hanya menerima therapi standar. Pasien yang melakukan latihan yoga menjalani pengobatan tanpa mengalami komplikasi. Selain itu pasien yang mengikuti latihan yoga mengalami penurunan gejala atau tanda-tanda biologis dalam darah sebesar 26 persen yang menentukan standar kualitas hidup dibandingkan dengan 3 persen penurunan dari pasien yang hanya menjalani terapi medis saja. "Yoga adalah jenis aerobik, karena itu tidak mengejutkan membawa dampak seperti itu dalam hal tanda-tanda akan adanya inflamasi," kata Dr Nieca Goldberg, yang menyarankan latihan yoga dan tai chi salah satu ilmu bela diri tradsional asal China kepada para pasiennya, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007