Manchester City ditantang Crystal Palace dalam laga Liga Inggris yang diadakan pada Minggu pekan ini. Untuk itu, Guardiola meminta kepada seluruh pasukannya agar tetap fokus kepada siapa pun lawan yang bakal dihadapi dalam setiap pertandingan.
Guardiola boleh jadi menggenggam kredo hidup berkualitas menuntut perenungan agar mampu bertindak dan berlaku secara bermutu. Ini sepadan dengan petuah klasik dari filosof Yunani, Socrates yang menulis, hidup yang tidak direnungkan dan diperiksa, selayaknya tidak layak dijalani."
Guardiola kemudian menerjemahkan kredo dari Socrates dengan menggarisbawahi pakem "All or Nothing".
Menghadap Crystal Palace, tentu saja Guardiola mendaulat kepada para pemain asuhannya agar berlaku dan bertindak rileks, meski Manchester City berada di peringkat kedua klasemen sementara Liga Inggris, dengan memperoleh 80 poin setelah melakoni 32 pertandingan.
The Citizens, julukan bagi Manchester City, kini berada di bawah Liverpool yang memuncaki klasemen sementara Liga Inggris dengan mengemas 82 poin setelah berlaga dalam 33 pertandingan.
Baca juga: Meski dikalahkan Tottenham, Guardiola tak merasa City main jelek
Guardiola bukan sosok yang menganut kredo "hidup mengalir begitu saja", tetapi ia ingin para pemainnya bersungguh-sungguh dalam merespons setiap lawan. Caranya, mengundang dan meminta pendapat orang lain agar menjadi bahan permenungan sebelum merumuskan taktik yang jitu dalam praktek di lapangan.
Guardiola mengundang pengamat sepak bola kondang Carles Planchart. Ia kemudian berkata kepada seluruh personel timnya, "Inilah sosok yang selalu mendampingi saya sejak saya terjun di divisi keempat. Saya mempercayai dia. Ia berkata kepada saya, Wow, Crystal Palace. Saya mempercayai dia. Crystal Palace lawan yang tidak dapat dipandang enteng begitu saja."
Palace boleh jadi masih belum dapat diketahui secara menyeluruh oleh Guardiola di ajang Liga Inggris.
Baca juga: Guardiola tak mau sesumbar soal caturgelar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019