Jakarta (ANTARA News) - Harga minyak dorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Rabu, ditutup naik 1,20 persen untuk memperbaiki rekor tertingginya yang dicatat pada 2 November 2007 lalu. IHSG ditutup naik 32,076 poin menjadi 2.713,978 memperbaiki rekor sebelumnya di level 2.710,616 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, menguat 10,111 poin (1,72 persen) ke posisi 599,539 memperbaiki rekor sebelumnya di 596,185. Analisa Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan kepada ANTARA News di Jakarta, mengatakan, kenaikan indeks didorong saham-saham pertambangan yang terus naik akibat tingginya harga minyak dunia yang mencapai 98,4 dolar per barel. "Naiknya harga minyak telah mendorong harga saham sektor tambang menjadi pilihan pelaku pasar," katanya. Dia juga mengatakan perdagangan saham cenderung selektif, dilihat dari dominannya saham yang turun. "Kayaknya para pelaku pasar tidak ada pilihan lain untuk membeli saham selain dari sektor tambang," jelasnya. Pada perdagangan Rabu ini, saham yang turun mencapai 125 dibanding yang naik hanya 69, sedangkan 60 stagnan dan 149 efek tidak diperdagangkan. Selain kenaikan harga minyak, indeks BEJ juga mengikuti kenaikan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang ditutup menguat 267,70 poin (0,91 persen) menjadi 29.705,83. Kenaikan indeks dipimpin oleh menguatnya beberapa saham sektor pertambangan seperti Aneka Tambang naik Rp200 menjadi Rp3.875, Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam menguat Rp100 ke posisi Rp10.950, Bumi Resources terangkat Rp200 ke level Rp5.200 dan Medco menguat Rp550 ke harga Rp5.275. Volume perdagangan mencapai 5,098 miliar saham dengan nilai Rp8,130 triliun dari 73.669 kali transaksi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007