Palu (ANTARA) - Sebagian besar warga Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah yang mengugsi menyusul gempa bumi 6,9 SR yang mengguncang sejumlah wilayah di daerah ini, kini sudah mulai kembali ke rumah mereka masing-masing.
"Termasuk mereka yang mengungsi ke tenda yang dibangun Polres Banggai, sudah pulang ke rumahnya," kata Idin Massa, seorang tokoh pemuda Luwuk melalui telepon, Sabtu.
Ia mengatakan warga mengungsi ke tempat-tempat ketinggian, termasuk di Gunung Keles di pinggiran Kota Luwuk, karena khawatir terjadi tsunami setelah gempa bumi.
Dia mengaku guncangan gempa dirasakan cukup keras dan air laut bergelombang sehingga membuat warga yang bermukim di dekat pantai begitu gempa langsung mengungsi ke tempat aman.
Warga sangat trauma dengan gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu dan sejumlah wilayah di Sulteng pada 28 September 2018. Warga rela bermalam diluar rumah menahan kedinginan malam hari dan baru kembali pulang pada pagi hari.
"Saya sendiri juga sempat mengungsi, tetapi tetap kembali ke rumah setelah melihat dan mengetahui bahwa gempabumi tersebut tidak meningbulkan tsunami seperti yang dikahawatirkan kebanyakan warga.
Hingga kini belum diketahui adanya kerusakan bangunan menyusul gempa bumi 6,9 SR yang berpusat di Kabupaten Banggai Kepulauan itu.
Dia mengatakan teman-teman dari Badan Penanggulangan Bencana Daewrah (BPBD) setempat dan para relawan saat ini sedanh turun lapangan untuk memantau apakah ada bangunan rumah maupun infranstruktur yang rusak akibat gempa.
Sekalipun pusat gempa terletak di Kabupaten Banggai Kepulauan, tetapi juga dirasakan cukup kuat di sejumlah daerah di Provoinsi Sulteng seperti di Kabupaten Morowali, Morowali Utara, Poso, Tojo Una-Una, Kabupaten Sigi, Donggala dan Kota Palu.
Bahkan di Kota Palu saat gempa, banyak warga berhamburan keluar rumah karena khawatir jangan sampai ada bangunan yang roboh.
Apalagi, gempabumi 7,4 SR yang terjadi pada 28 September 2018, banyak bangunan rumah di Palu yang mengalami rusak ringan sehingga ditakutkan jika gempa keras kembali mengguncang Kota Palu,bangunan yang rusak ringan,bisa ambruk atau roboh.
Idin mengatakan pada pukul 07.00 WITA masih ada gempa, tetapi tidak terlalu keras.
Berdasarkan infomasi yang diperoleh dari Badan Meteriologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) kejadian pada pukul 18.40 WIB berada di lokasi 1.90 Lintang Selatan (LS) dan 122.54 Bujur Timur (BT).
Pusat gempa berada sekitar 87 kilometer barat daya Banggai, Sulteng di kedalaman 10 kilometer.
Gempa dirasakan di Morowali, Banggai dan Palu IV MMI, Kolaka Utara III-IV MMI, Sumalata, Kotamobagu, Palopo, Kolaka, Toli-toli dan Kepulauan Konawe III MMI, Gorontalo dan Kendari II-III MMI, Manado, Pinrang, Konawe dan Makassar II MMI. Getaran juga terasa di Poso, Buol, Kolaka Utara, dan Kendari II-III MMI, serta Konawe II.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019