Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh jajaran anggota Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) terus melanjutkan pengabdian, dalam rangka membangun bangsa sebagai dharmabakti kepada negara. "Pengabdian tidak mengenal batas akhir, ketika para sesepuh berusia makin lanjut tetapi kiprah untuk membangun bangsa harus terus berlangsung," kata Presiden usai membuka Munas XIII Pepabri di Istana Negara, Jakarta, Rabu. Dalam acara tersebut antara lain hadir mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Menhub yang juga merupakan mantan Menko Polkam, Agum Gumelar, dan Ketua Umum Pepabri periode 2002-2007 IGM Putera Astaman. Di hadapan sekitar 250 purnawirawan TNI/Polri itu, Presiden mengatakan dirinya juga merupakan bagian dari Pepabri yang kebetulan menjadi pemimpin negeri ini. "Pepabri yang merupakan organisasi mengedepankan kekeluargaan, persaudaraan, dan kebersamaan harus juga semangat berkiprah dan ikut menyelamatkan perjalanan bangsa ini," kata Presiden. Pada kesempatan itu, Presiden menegaskan bahwa moto Pepabri yaitu "Sekali Prajurit Tetap Prajurit, Sekali Pejuang Tetap Pejuang," merupakan suatu hal yang harus tetap menjadi koridor menuju tujuan Proklamasi. Cinta bangsa Meski begitu, Presiden dalam pidatonya sempat menyinggung adanya kekhawatiran berbagai pihak terhadap kepemimpinan negara negara, terutama di era perubahan. "Biasanya banyak pihak yang gamang, khawatir, cemas dan mengalami disorientasi terhadap kondisi perubahan. Namun mereka ini biasanya terlibat kepentingan, sehingga ingin segala sesuatunya dilalui dengan gerakan-gerakan revolusi," kata Presiden. Untuk itu, lanjut Kepala Negara, "Saya juga ingin mengajak seluruh komponen bangsa, termasuk Pepabari, agar lebih memahami kehidupan berbangsa dewasa ini". "Pada ksempatan yang baik ini saya perlu menyampaikan situasi dan konteks kehidupan nasional kita dewasa ini, agar kita tidak boleh terlalu cemas, terlalu gamang terhadap apa yang dilaksanakan bangsa ini," katanya. Ia melanjutkan, was-was boleh, waspada harus, khawatir kalau ini salah arah. Akan tetapi terlalu tidak mempercayai seluruh (pemimpin) yang sedang mengemban amanah di negeri ini juga merupakan hal yang tidak baik. " ami semua pengelola kehidupan berbangsa dan bernegara sangat mencintai bangsa ini," katanya disambut tepuk tangan para peserta Munas. Pada akhir pidatonya, Presiden Yudhoyono juga berjanji akan meningkatkan kesejahteraan para purnawirawan dalam bentuk tunjangan gaji pensiunan, termasuk kesejahteraan manusia lanjut usia, serta tunjangan bagi keluarga pejuang. "Semua ini kita lakukan dan perhatikan agar ada keadilan," katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007