Jakarta (ANTARA) - Perusahaan elektronik Jepang yang telah memiliki basis produksi di Indonesia, Panasonic, kembali memperbaharui tata lampu yang mempercantik salah satu ikon pariwisata Gorontalo, yaitu Pakaya Tower Limboto.
Setelah melaksanakan peresmian pemasangan lampu LED Panasonic pada malam pergantian tahun baru 2019 lalu, kali ini Panasonic bekerja sama dengan Pemerintah Gorontalo meresmikan Pakaya Tower Limboto yang telah diperbaharui yang menandakan selesainya perbaikan menara setinggi 65 meter yang sering disebut "Eiffel-nya Gorontalo" itu.
"Kali ini kami menambahkan 110 unit lampu LED Panasonic untuk menambah kecantikan Pakaya Tower Limboto sebagai upaya meningkatkan potensi wisata di wilayah Gorontalo ini," kata Presdir PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) Seigo Saifu, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Selain itu, pihaknya juga memasang 1.000 unit lampu pixel dan 200 unit lampu sorot yang dapat disesuaikan dengan tema tertentu, dengan program khusus.
Lampu-lampu dari Panasonic ini mampu bertahan hingga 50.000 jam untuk membuat Pakaya Tower Limboto menjadi lebih hidup dan menarik, seperti Tokyo Tower di Jepang.
"Tanpa memakan ruangan yang besar, lampu-lampu dari Panasonic ini juga mampu bertahan di cuaca panas maupun hujan karena diproduksi dengan kualitas dan teknologi terbaik dari Jepang," kata Saifu.
Lebih jauh ia mengatakan dukungan Panasonic terhadap pariwisata Gorontalo tersebut tidak lepas dari pertimbangan bahwa pertumbuhan sektor pariwisata berdampak langsung terhadap pendapatan masyarakat, terutama usaha kecil dan menengah (UKM).
"Ini bentuk partisipasi PT Panasonic Gobel Indonesia untuk mengembangkan ekonomi di berbagai daerah di Indonesia, terutama Gorontalo," katanya.
Saifu juga mengajak masyarakat, khususnya di Gorontalo, ikut dalam program "Menang Bersama Panasonic" yang memberi peluang kepada konsumen untuk meraih hadiah mulai dari produk elektronik, sepeda motor, hingga mobil. Program tersebut berlangsung mulai 12 April sampai 12 Juli 2019.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019