Jakarta (ANTARA News) - Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta (USJ) membuka program doktor (S3) Ilmu Komunikasi yang merupakan program doktor pertama diselenggarakan oleh universitas swasta. "Selama ini program doktor ilmu komunikasi jumlahnya terbatas dan hanya diselenggarakan di universitas negeri seperti di Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran," kata Ketua Pendiri dan Pembina Yayasan Sahid Jaya, Prof Dr Sukamdani S Gitosardjono, kepada pers di Jakarta, Selasa. Sementara, makin banyak alumni dan program studi S1 dan S2 yang diselenggarakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tetapi jumlah lembaga yang menyelenggarakan jenjang pendidikan lebih tinggi pada program yang sama justru makin sedikit, katanya. Ia mencontohkan, universitas di DKI dan Jawa Barat yang memiliki program S2 Komunikasi setiap tahunnya rata-rata meluluskan antara 550-750 mahasiswa. Dari jumlah tersebut antara 35 hingga 40 persen memilih melanjutkan ke jenjang S3. "Hukum pendidikan pun mengikuti hukum piramida, makin tinggi jenjang pendidikan makin sedikit lembaga yang dapat menyelenggarakan. Termasuk juga tenaga pengajar yakni para guru besar jumlahnya terbatas," ujar Prof Sukamdani. Sementara itu, Ketua Program Doktor Sekolah Pasca Sarjana USJ, Prof Dr Harsono Suwardi mengatakan, program doktor ilmu komunikasi angkatan pertama diikuti oleh 15 mahasiswa. "Kami memakai proses seleksi yang cukup ketat karena memang tujuannya bukan untuk menjaring banyaknya peserta, namun lebih memperhatikan motivasi calon mahasiswa untuk memilih program S3 tersebut," katanya. Ia mengatakan, para pengajar program doktor adalah para dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid dan Program Doktor Ilmu Komunikasi antara lain, Prof Dr Santoso S.Hamijoyo, Prof Dr Deddy Mulyana MA, Dr Sumita Tobing, dan Dr Dewi K Soedarsono M,si.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007