Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 86 kepala keluarga dengan 258 jiwa yang tinggal di dua gampong (desa) di Kabupaten Aceh Jaya menjadi korban terdampak banjir yang merendam setinggi lebih dari 30 centimeter.

"Hingga kini, banjir masih menggenangi dengan ketinggian air rata-rata 30 centimeter di Aceh Jaya," terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat

Banjir tersebut disebabkan hujan deras yang mengguyur wilayah setempat selama beberapa jam pada Jumat dini hari.

Ia mengatakan, banjir yang melanda wilayah di pesisir barat pantai di Sumatera itu juga merendam sedikitnya 53 rumah warga di dua gampong, yakni Panton Kreung, dan Glee Putih di Kecamatan Panga.

Gampong Panton Krueng merupakan wilayah desa terparah, karena berada di daerah aliran sungai. Akibat banjir kali ini, ada 46 keluarga dengan 138 orang korban terdampak yang merendam 38 unit rumah.

Sedangkan banjir yang terjadi di Gampong Glee Putoh terdapat 40 keluarga terdiri dari 120 orang menjadi korban terdampak dengan jumlah rumah yang tergenang 15 unit.

"Alhamdulillah, korban jiwa dan mengungsi tidak ada. Sedangkan petugas dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat, masih melakukan pendataan," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah mengeluarkan peringatan dini cuaca di provinsi tersebut.

"Jumat malam ini masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat dapat disertai petir, dan angin kencang di Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Singkil, Subulussalam, Gayo Lues, Aceh Besar, Banda Aceh dan sekitarnya," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad.

Ia melanjutkan, potensi hujan ini juga dapat meluas keempat wilayah di Aceh meliputi Gayo Lues, Aceh Tamiang, Aceh Barat Daya, Aceh Tengah, dan sekitarnya.

"Kondisi ini, dapat berlangsung dari jam 18.00 hingga pukul 21.00 WIB," kata dia.


Baca juga: Ratusan keluarga di Aceh Tenggara jadi korban banjir bandang
Baca juga: Banjir rendam 65 unit rumah warga Simuelue Aceh

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019